DANA PENSIUN: Nilai Investasi Melonjak Jadi Rp165,9 Triliun

Bisnis.com,25 Sep 2014, 16:39 WIB
Penulis: News Editor
Berkurangnya jumlah institusi Dana Pensiun itu antara lain karena dibubarkan oleh pendiri dengan alasan efisiensi, pendiri dibubarkan, merger atau akuisisi. /Bisnis

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Total investasi Dana Pensiun pada 30 Juni 2014 mencapai Rp165,9 triliun, meningkat dibandingkan dengan 31 Desember 2013 yang hanya Rp47,4 triliun, kata Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Gatut Subadio.

"Total aset Dana Pensiun juga meningkat. Total aset pada 30 Juni 2014 mencapai Rp171,8 triliun, meningkat dibandingkan dengan 31 Desember 2013 yang hanya Rp49,6 triliun," katanya di Yogyakarta, Kamis (25/9/2014).

Pada seminar nasional Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) bertema Meningkatkan Peran dan Kinerja Dana Pensiun Pemberi Kerja Dalam Era Sistem Jaminan Sosial Nasional, dia mengatakan alokasi investasi cenderung bergeser dari pasar uang ke pasar modal.

Menurut dia, pada 30 Juni 2014, investasi di pasar modal menjadi 65% dari seluruh total investasi atau tumbuh dibandingkan periode sama 2013 yang hanya 30,9%.

"Investasi di pasar uang per 31 Juni 2014 turun menjadi 26% dibandingkan dengan periode sama 2013 yang mencapai 58,3%," kata Gatut.

Dia mengatakan jumlah investasi itu berbanding lurus dengan penambahan jumlah peserta Dana Pensiun dari 1.756.623 terdiri atas 1.082.774 peserta DPPK dan 673.849 peserta DPLK pada 2003, menjadi 3.591.707 terdiri atas 1.324.230 peserta DPPK dan 2.267.477 peserta DPLK pada 30 Juni 2014.

Meskipun demikian, jumlah institusi Dana Pensiun berkurang dari 336 pada 31 Desember 2003 menjadi 265 institusi pada 30 Juni 2014.

"Berkurangnya jumlah institusi Dana Pensiun itu antara lain karena dibubarkan oleh pendiri dengan alasan efisiensi, pendiri dibubarkan, merger atau akuisisi," kata Gatut.

Seminar nasional dalam rangka ulang tahun ke-29 ADPI itu diikuti 275 pemangku kepentingan Dana Pensiun terutama regulator, pengurus, dewan pengawas, dan mitra kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini