Bisnis.com, JAKARTA—Penempatan pada instrumen surat berharga oleh perbankan di kuartal III/2014 cenderung menurun.
Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2014, penempatan pada surat perbendaharaan negara (SPN) oleh bank umum hanya mencapai Rp12,6 triliun, lebih rendah ketimbang Juni yang tercatat 16,4 triliun.
Penempatan pada obligasi juga tercatat menurun. Pada Juli 2014 penempatan pada obligasi tercatat Rp355,9 triliun, lebih kecil dibandingkan Juni yang mencapai Rp357,5 triliun.
Total penempatan pada surat berharga oleh bank umum pada Juli mencapai Rp524,5 triliun, lebih rendah dibandingkan Juni yang mencapai Rp551,2 triliun. Meskipun begitu dibandingkan periode yang sama tahun lalu jumlah itu masih lebih besar. Pada Juni dan Juli 2013 total penempatan pada surat berharga masing-masing sebesar Rp449,6 triliun dan Rp458,7 triliun.
Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan pada Juli 2014 penempatan pada surat berharga cenderung menurun karena pelaksanaan Pilpres. “Banyak terjadi ketidakpastian,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (24/9).
Dia meyakini keputusan Mahkaman Konstitusi atas hasil Pilpres membuat situasi domestik terus membaik. Salah satu indikasinya adalah kepemilikan surat berharga oleh asing yang naik dari Rp403 triliun pada 10 Juli 2014 menjadi Rp442 triliun pada 5 September 2014.
Parwati menambahkan hingga September 2014 penempatan OCBC NISP di SPN mencapai Rp587 miliar, lebih tinggi dibandingkan Juli. Adapun penempatan pada obligasi mencapai Rp1,7 triliun. “Obligasi relatif stabil dibandingkan Juli.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel