Bisnis.com, JAKARTA--Pasca mendapat suntikan modal senilai Rp52 miliar dari pemegang saham, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri menyusun strategi guna memperbesar porsi ritelnya dan berusaha memperkecil captive.
Salah satu langkah yang diambil manajemen perusahaan yaitu dengan menyiapkan produk yang dirancang untuk nasabah ritel yakni asuransi pendidikan. Pjs Direktur Utama Tugu Mandiri Fauzi Arfan mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas produk tersebut.
“Kami yakin produk ini bakal booming saat diluncurkan nanti, dan menjadi salah satu produk unggulan yang bakal mengantarkan Tugu Mandiri mencapai target,” ujarnya, Jumat (26/9/2014).
Menurutnya, produk yang akan diluncurkan tersebut berbeda dengan produk asuransi pada umumnya karena produk asuransi pendidikan tersebut diklaim tampil dengan kemasan eksklusif dan berkelas.
Selain mengeluarkan produk unggulan, Fauzi mengatakan pihaknya juga terus membidik pasar melalui Affinity Approach maupun kemitraan serta memperbanyak jumlah pemasar.
Direktur Keuangan Tugu Mandiri M. Krishna Syarif mengatakan hingga saat ini persentase nasabah dari captive market mencapai 90%.
“Ke depannya, kami akan switch portfolio, nantinya nasabah dari captive harus lebih kecil dari 50%. Kami tidak akan mengurangi nasabah dari captive, tapi ritelnya yang akan diperbesar, ” ujarnya.
Krishna mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah menyusun peta jalan untuk 10 tahun ke depan. Dia mengaku sedang fokus pada proses transformasi setahun ini di antanya dengan menyiapkan infrastruktur.
Seperti diketahui, bisnis Tugu Mandiri sedang terancam karena kekurangan modal. Namun, pemegang saham telah menyetujui untuk menyuntik modal pekan lalu yang membuat modal Tugu Mandiri sudah memenuhi ketentuan modal minimal Rp100 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel