Bank Diminta Perhatikan Kecukupan Permodalan

Bisnis.com,26 Sep 2014, 23:51 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA--Ekonom PT Bank Internasional Indonesia Tbk Juniman menuturkan jika kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 cenderung ekpansif, maka harus memperhatikan kecukupan modal.

Untuk menjalankan fungsi intermediasi, bank kategori BUKU 2 harus memiliki dana pihak ketiga (DPK) yang tinggi guna mencukupi kebutuhan ekspansi. "Tekanan kategori BUKU 2 akan ada di biaya dana," ungkapnya pada Bisnis, Kamis (25/9/2014).

Menurutnya, jika kategori BUKU 2, lebih banyak menyasar sektor korporasi, maka bank tersebut harus waspada. Alasannya, kalau pemerintah merealisasikan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), maka nasabah korporasi akan tertekan, sehingga pemburukan kualitas aset akan timbul.

Pengkategorian bank berdasarkan modal inti yakni BUKU 1 dengan modal inti kurang dari Rp1 trilun, BUKU 2 memiliki modal inti Rp1 triliun hingga Rp5 triliun, BUKU 3 dengan modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun dan BUKU 4 bermodal inti di atas 30 triliun.

Adapun PT Bank QNB Kesawan Tbk menargetkan masuk dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 pada tiga tahun kemudian, 2017.

Direktur Bank QNB Kesawan Azhar bin Abdul Wahab mengungkapkan saat ini perseroan berada dalam kategori BUKU 2. Dalam laporan keuangan paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan modal inti mencapai Rp2,05 triliun, tumbuh 44,36% dari posisi Rp1,42 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hingga Juni 2014, Bank QNB Kesawasn mencatatkan pertumbuhan fungsi intermediasi mencapai Rp10,75 triliun, tumbuh 178,49% dari posisi Rp3,86 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, pada paruh pertama tahun ini, raihan dana pihak ketiiga (DPK) mencapai Rp10,29 triliun, tumbuh 147% dari posisi Rp4,16 triliun year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini