Bisnis.com, JAKARTA—Untuk memperkuat permodalannya, PT BPD Sulawesi Tengah berencana menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar di semester kedua tahun depan.
Direktur Utama Bank Sulteng Rahmat A Haris mengungkapkan kebutuhan bank untuk ekspansi pembiayaan mengingat kemungkinan likuiditas yang asih ketat.
“Ya, kami coba terbitkan obligasi tahun depan, sekarang masih proses persiapan. Kalau respon pasar bagus, kemunkinan dilanjutkan terus,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (26/9/2014).
Menurutnya, penerbitan obligasi penting untuk mendukung pembiayaan sejumlah proyek daerah di provinsi penghasil kakao itu. Namun, dia menjelaskan langkah itu baru sebatas ujicoba untuk meningkatkan peran Bank Sulteng di daerah.
BPD yang 30% sahamnya dimiliki CT Corp dengan suntikan modal Rp100 miliar tahun lalu itu, ingin memperluas jangkauannya di Sulteng.
Selain itu, bank tersebut juga berencana membuka kantor cabang Jakarta untuk melayani warga Sulteng dan kemudahan menggaet funding.
“Kami sudah anggarkan Rp4 miliar untuk pembukaan kantor cabang Jakarta. Ini diperlukan untuk memudahkan pengembangan bank. Karena selain prestise, Jakarta kan tempat kumpulnya deposan kakap,” katanya.
Rahmat menyebutkan sepanjang semester pertama tahun ini, kinerja kredit mencapai Rp1,9 triliun atau tumbuh 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sampai akhir tahun, kredit ditargetkan mencapai Rp2,5 triliun.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 40% menjadi Rp1,8 triliun dengan target sampai tutup buku 2014 sebesar Rp2,2 triliun.
Adapun kondisi rasio intermediasi bank (loan to deposit ratio/LDR) terbilang tinggi 97% di atas anjuran regulator untuk menjaga LDR di kisaran 78%-92%. Namun Rahmat beralasan rasio kecukupan modal bank atau (capital adequacy ratio/CAR) masih kuat 18,54%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel