LIKUIDITAS PERBANKAN: Ini Pandangan Citibank

Bisnis.com,30 Sep 2014, 21:06 WIB
Penulis: Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA--Ketatnya likuiditas perbankan saat ini dinilai dipengaruhi oleh rendahnya inklusi finansial dan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari deposito.

Tigor M Siahaan, Chief Country Office Citibank Indonesia, mengatakan persaingan memperebutkan deposito seharusnya tidak terjadi jika inklusi finansial berjalan baik.

"Jadi kue-nya yang harus diperbesar, karena nasabah-nasabah itu saja yang suka kejar bunga deposito dengan pindah-pindah dari bank yang satu ke bank lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Tigor mengatakan hingga sejauh ini hanya sekitar 20% dari total penduduk Indonesia yang melek keuangan, sisanya belum tersentuh bank atau masih menyimpan uang di bawah bantal.

Menurutnya, persaingan memperebutkan deposito menjadi tidak terhindarkan karena pertumbuhan kredit beberapa tahun terakhir tumbuh lebih tinggi dari pada dana pihak ketiga (DPK).

Dia menuturkan kredit beberapa tahun terakhir tumbuh sekitar 25%, sementara liabilitas hanya tumbuh 15%. Hal itu menyebabkan loan to deposit ratio (LDR) perbankan naik pada kisaran 90%.

Menurutnya, pertumbuhan kredit itu bagus untuk bisnis perbankan. Namun, supaya kredit tumbuh berkelanjutan, perbankan perlu memperbesar simpanan baik dalam bentuk deposito dan dana murah atau pilihan lainnya ialah memperbesar modal perbankan.

"Salah satu cara ialah meningkatkan capital dan equity. Itu juga bisa mendorong kredit dan investasi karena dana memang harus tumbuh supaya kredit bisa berkelanjutan," paparnya.

Adapun, SPI per Juli mencatat DKP perbankan asing turun 1% (y-0-y) menjadi Rp163,98 triliun. Rata-rata tertinggi untuk suku deposito bank asing sebesar 8,95% untuk jangka waktu 1 tahun, sedangkan untuk 1, 3, dan 6 bulan tercatat masing-masing sebesar 7,15%, 8,57%, dan 8,81%.

Tingkat suku bunga deposito bank asing itu lebih rendah jika dibandingkan dengan bank umum yang sebesar 8,44% untuk jangka waktu 1 bulan, 9,42% untuk 3 bulan, 9,07% untuk 6 bulan, dan 8,51% untuk jangka waktu 1 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini