Bisnis.com, JAKARTA—PT AXA Life Indonesia masih mengandalkan deposito dan pasar uang sebagai instrumen investasi. Sampai saat ini, perseroan belum berencana menyasar instrumen investasi lain selain kedua instrumen tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II perusahaan, dari total dana investasi, 98% ditempatkan pada instrumen deposito, sedangkan sisanya pada reksadana pasar uang. Kendati suku bunga deposito akan dibatasi, Hengky Djojosusanto, Presiden Direktur AXA Life Indonesia mengatakan sampai saat ini pihaknya belum memiliki kebutuhan untuk berinvestasi ke instrumen lain.
“Sebagian besar produk kami kan proteksi dan produk kesehatan, jadi yang diinvestasikan adalah dananya perusahaan bukan nasabah. Itu sebabnya kami memilih instrumen yang risikonya rendah,” jelasnya, Kamis (9/10/2014).
Sampai Juni 2014, total dana investasi AXA Life berjumlah Rp296,84 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp292,68 miliar ditempatkan pada instrumen deposito, sedangkan sisanya, yakni Rp4,15 miliar diinvetasikan pada reksadana pasar uang.
Portofolio investasi tersebut tidak banyak berubah dari posisi akhir tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dihimpun Bisnis, porsi deposito dan pasar uang pada akhir tahun lalu sama dengan porsi pada pertengah tahun ini, yakni 98% deposito dan 2% reksadana pasar uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel