PTPN IV Bakal Raup Untung Rp1 Triliun dari Sawit

Bisnis.com,10 Okt 2014, 12:57 WIB
Penulis: News Editor
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Manajemen PT Perkebunan Nusantara IV optimistis bisa mencapai target laba sebelum pajak Rp1 triliun pada 2014 menyusul perkiraan harga minyak sawit mentah masih relatif baik hingga akhir 2014.

"Keoptimisan semakin besar dengan melihat realisasi laba kotor [sebelum pajak] hingga Agustus yang sudah Rp800 miliar. Padahal, di periode sama tahun lalu, laba yang diperoleh masih sekitar Rp600 miliar," kata Direktur Utama PTPN IV Erwin Nasution di Medan, Jumat (10/10/2014).

Dia mengatakan itu usai melepas bantuan seng sebanyak 12.000 lembar senilai Rp500 juta untuk perbaikan rumah korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo Sumatera Utara, dan uang Rp100 juta ke Yayasan Ulil Abab guna membantu rekonstruksi bangunan masjid dan madrasah yang juga mengalami kerusakan.

Menurut dia, komoditas sawit memang memberikan andil besar atau 90% dari total pendapatan PTPN IV setiap tahunnya.

Selain membaiknya harga CPO, laba PTPN IV itu juga diperoleh dari keberhasilan perusahaan melakukan efisiensi di berbagai bidang sehingga biaya produksi dan lainnya di perusahaan bisa ditekan.

"Mudah-mudahan harga CPO tetap membaik hingga akhir tahun sehingga target laba Rp1 triliun itu bisa dicapai bahkan terlampaui,"katanya.

Direktur Keuangan PT PTPN IV Setia Dharma Sebayang mengakui pendapatan PTPN IV terbesar memang dari komoditas kelapa sawit.

"Membaiknya harga CPO tentunya langsung berdampak positif ke pendapatan,"katanya.

Pada tahun ini misalnya, harga CPO rata-rata sekitar Rp8.000 per kg sementara perhitungan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) harga komoditas itu ditetapkan hanya sekitar Rp7.300 per kg mengacu pada perhitungan kondisi global yang mengalami krisis.

Menurut dia, kalau manajemen berhasil mendapatkan laba Rp1 triliun pada tahun ini, maka perolehan itu jauh di atas target laba di RKAP yang diperhitungkan Rp800 miliar.

Tahun lalu, laba PTPN IV hanya sebesar Rp678 miliar menyusul harga CPO di pasar internasional yang kurang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini