Ini Mimpi Presdir Isuzu Astra Tentang Industri Otomotif Nasional

Bisnis.com,13 Okt 2014, 12:40 WIB
Penulis: Kahfi
Yohanes Nangoi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Saat ini dinilai sebagai kesempatan emas bagi industri otomotif nasional berkiprah lebih besar di pentas internasional. Bahkan, beberapa praktisi otomotif berani memperkirakan prestasi Indonesia ke depan bakal menembus level Asia, bahkan dunia.

Keyakinan inilah yang dapat disimpulkan dari pertemuan dengan Yohannes Nangoi, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia yang juga menjabat Ketua II Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Sebagai salah seorang tokoh industri otomotif nasional kawakan, Yohannes bisa melihat gelagat melesatnya industri tersebut dari megahnya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 lalu. Dia mengatakan pada pameran tersebut, pelaku industri otomotif nasional tak kalah dengan negara lainnya, khususnya Thailand.

Pada kesempatan pameran itu, Yohannes membanggakan industri otomotif nasional yang mampu memamerkan teknologi serta memamerkan kemungkinan produk masa depan ke masyarakat Indonesia. Negeri Gajah Putih, sebutan Thailand, menurut Yohannes dalam beberapa tahun ke depan bisa terlewati baik dari sisi produksi maupun volume pasar.

Tidak hanya itu, Yohannes juga mengatakan bahwa pelaku industri otomotif nasional tidak ketinggalan dalam pembahasan penyediaan energi alternatif bagi industri. Buktinya, ujar Yohannes, terlihat dari munculnya produk irit bahan bakar buatan anak negeri, yaitu mobil-mobil low cost green car.

”Kita bisa melihat banyaknya kreasi anak bangsa di sini. Seperti LCGC itu hasil anak bangsa meski masih berkolaborasi dengan pihak prinsipal dari luar negeri,” ujarnya.

Jadi, sangat beralasan apabila Yohannes optimistis dalam beberapa tahun ke depan industri otomotif Indonesia akan melampaui Thailand dalam hal produksi maupun penjualan. ”Ke depan kita bisa di atas Thailand,” ujarnya yakin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rachmad Subiyanto
Terkini