Perokok Kurangi Belanja Gizi dan Pendidikan Anak

Bisnis.com,14 Okt 2014, 05:32 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA – Komnas Pengendalian Tembakau menyebut pemerintah perlu melakukan langkah kampanye dan sosialisasi bahaya merokok secara lebih sistematis. Saat ini mayoritas perokok adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan minim akses ke bidang pendidikan.

Dewan Penasehat Komnas Pengendalian Tembakau Kartono Muhammad mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam membatasi konsumsi rokok dengan membuat aturan cukai dan larangan promosi serta aturan kemasan, belum dapat dirasakan berpengaruh pada konsumsi rokok jangka pendek.

“Karena baru diterapkan sejak Juni 2014, tentu pengaruhnya tidak instan, tapi setidaknya ini sudah satu langkah maju untuk menahan laju konsumsi rokok dari kalangan pemuda,” katanya, Senin (13/10/2014).

Menurut Kartono, selain menerapkan sejumlah aturan tersebut, pemerintah perlu melakukan berbagai langkah sistematis sehingga dapat mengurangi konsumsi rokok di Tanah Air. Dari data Riset Kesehatan Dasar 2013 lalu, terlihat mayoritas konsumen rokok berada di level masyarakat berpenghasilan rendah, dimana komposisinya mencapai 70% dari total perokok.

Kondisi ini menyebabkan perokok lebih mengutamakan belanja kesehariannya untuk membeli rokok, sehingga mengurangi biaya belanja lainnya seperti biaya perbaikan nutrisi dan peningkatan akses pendidikan anak.

Arif Gunawan (90)
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Your message has been sent.
 

Please check

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini