BPR di Sumbar Sulit Tambah Modal, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,15 Okt 2014, 11:46 WIB
Penulis: Heri Faisal
Ilustrasi/

Bisnis.com, PADANG— Bank Perkreditan Rakyat di Sumatra Barat kesulitan meningkatkan modal sesuai permintaan OJK, karena keterbatasan dana pemegang saham.

Bob Hapsian, Pengawas Bank Senior OJK Sumbar mengatakan BPR di Sumbar kesulitan meningkatkan modal, disebabkan pemegang saham yang bukan perorangan melainkan dimiliki oleh banyak orang.

“Umumnya BPR di Sumbar dimiliki oleh banyak orang, sebab 70% BPR itu berasal dari lumbung piti nagari (LPN),” katanya di Padang, Selasa (14/10/2014).

Menurutnya, dengan pemegang saham yang banyak itu membuat proses untuk meningkatkan modal menjadi sulit. Padahal, rata-rata aset BPR di Sumbar hanya berkisar Rp1 miliar–Rp60 miliar.

“Karena berasal dari LPN, aset BPR cenderung kecil,” ujarnya.

Meski begitu dia mengakui kinerja BPR di Sumbar cenderung stabil, sulit tumbuh namun juga tidak gampang pailit.

Saat ini, jumlah BPR di Sumbar mencapai 102 bank yang tersebar di 18 kabupaten/kota. Rinciannya jumlah kantor cabang mencapai 44 unit dan kantor cabang pembantu 132 unit.

Bob mengingatkan untuk jangka panjang, mau tidak mau pemegang saham harus menyuntikkan modal agar BPR bisa lebih leluasa menggarap pasar. Apalagi, sektor UMKM dan pertanian yang menjadi bisnis utama pembiayaan di Sumbar mudah dijangkau BPR.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini