Bisnis.com, PADANG—Pemegang saham PT BPD Sumatra Barat (Bank Nagari) menunda rencana IPO bank tersebut tahun depan, menyusul belum stabilnya kinerja industri perbankan akibat perlambatan ekonomi nasional.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengungkapkan pembahasan rencana melantai di bursa atau (initial public offering/IPO) bank itu ditunda, mengingat situasi ekonomi dan kinerja perbankan yang mendapat tekanan.
“Kalau sekarang belum tepat lagi untuk membahas IPO. Kami putuskan tunda dulu,” katanya di Padang, Senin (20/10).
Menurutnya, rencana IPO Bank Nagari sudah lama diwacanakan. Namun, karena pemegang saham (Pemprov Sumbar, 12 kabupaten, dan 7 kota) belum satu suara, niat tersebut urung dilaksanakan.
Baru-baru ini wacana tersebut kembali muncul, namun Irwan memastikan realisasinya tidak dalam waktu dekat. Karena tekanan di industri perbankan yang masih besar, serta kondisi ekonomi nasional yang belum mendukung.
“Sebaiknya dilakukan perbaikan di internal dulu. Penguatan sistem dan manajemen, jadi belum ada rencana untuk IPO,” katanya.
Dedi Cardi, Sekretaris Perusahaan PT BPD Sumbar mengatakan belum ada pembahasan mengenai rencana IPO bank milik pemda itu. Perseroan, katanya, masih memprioritaskan peningkatan kinerja dengan memaksimalkan jaringan Bank Nagari di daerah.
“RUPS bulan Desember nanti, masih membahas pemilihan komisaris. Mungkin RUPS selanjutnya baru akan dibahas rencana IPO,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel