Krakatau Steel Segera Rampungkan Pinjaman US$250 Juta

Bisnis.com,21 Okt 2014, 19:13 WIB
Penulis: Riendy Astria
Pabrik baja Krakatau Steel/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--PT Krakatau Steel (Persero) Tbk segera merampungkan pinjaman senilai US$250 juta melalui export credit agency Jerman dalam waktu dekat.

Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Sukandar mengatakan penjajakan dengan export credit agency (ECA) Jerman masih dalam proses. Dia menargetkan, proses akan rampung dalam waktu dekat.
 

“Sedang diproses, mudah-mudahan bisa inplace tahun ini,” kata Sukandar kepada Bisnis, Selasa (21/10).
 

Rencananya, pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Hot Strip Mill (HSM) baru di Cilegon.

Secara keseluruhan, perseroan siap menanamkan investasi sekitar US$400 juta-US$500 juta (termasuk lahan) untuk meningkatkan kapasitas produksi baja lembaran panas (hot rolled coil/HRC) sekitar 1,5 juta per tahun.

Pabrik baru yang dinamai pabrik Hot Strip Mill#2 (PTKS HSM#2 Project) ini diperkirakan beroperasi pada 2017.

Saat ini, perseroan sudah memiliki dana senilai Rp928,3 miliar atau setara US$105,6 juta yang berasal dari dana perolehan IPO perseroan pada 2010. Dengan equity dan lahan sekitar 48 hektar yang sudah disiapkan oleh KRAS, financing senilai US$250 juta dinilai sudah mencukupi.

 
Pembangunan pabrik akan dimulai padaa kuartal IV/2014 atau kuartal I/2015. Adanya pabrik HSM#2 ini akan meningkatkan kapasitas HRC perseroan pada 2017 menjadi 3,9 juta per tahun dari kapasitas saat ini 2,4 juta ton per tahun. Kemudian, pembangunan pabrik HSM baru ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar HRC, sekaligus mempertahankan pangsa pasar perseroan.

 
Rencananya, pabrik akan berlokasi di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon yang didukung dengan ketersediaan utility dan infrastruktur. Lokasi pabrik juga dekat dengan sumber bahan baku, yakni dari PT Krakatau Posco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini