HARGA TIMAH : GDP China Melambat, Timah Terus Menguat

Bisnis.com,21 Okt 2014, 22:48 WIB
Penulis: Surya Rianto

Bisnis.com, JAKARTA – Timah kembali melanjutkan penguatan sejak jatuh ke level terendah pada Kamis pekan lalu. Bahkan, ketika Gross Domestic Product China menunjukkan perlambatan, timah tetap menghijau, Selasa (21/10/2014).

Untuk penguatan timah pada penutupan kemarin merupakan lanjutan  dari akhir pekan lalu setelah investor melihat komoditas itu sudah berada di level oversold setelah jatuh di level terendah sejak tahun lalu.

Timah mulai mengalami penguatan setelah pada Kamis pekan lalu komoditas logam industri itu jatuh di level terendah US$19.250. Jatuhnya timah ke level terendah setahun yang lalu itu awalnya diperkirakan akan terus jatuh hingga level terendah dua tahun lalu di angka US$18.700.

Analis PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim mengatakan sepanjang tahun ini timah masih berpotensi mengalami pelemahan lebih lanjut. Alasannya, perlambatan ekonomi China dan Eropa serta pasokan yang melimpah menjadi kendala untuk komoditas itu rebound lebih lanjut.

“Bahkan, timah masih berpotensi melemah hingga tahun depan karena perlambatan ekonomi dunia masih berlanjut. Walaupun begitu, pelemahan timah tidak akan separah tahun ini karena pelemahan ekonomi global tahun depan juga tidak separah tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis.

Dia melanjutkan meskipun pada tahun depan perlambatan ekonomi dunia tidak akan separah tahun ini. Tapi, timah cukup sulit untuk bisa bergerak di level US$25.000 ke atas.

Pada penutupan Selasa (21/10), harga timah untuk tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,26% menjadi US$19.355 per metrik ton. Perlahan tapi pasti sejak jatuh ke level terendah pada pekan lalu, timah merangkak naik meskipun masih belum lepas dari level terendah sejak tahun lalu.

Banyak yang memperkirkaan penguatan timah bersama beberapa logam industri lainnya karena perlambatan GDP China lebih baik dari estimasi sebelumnya. Gross Domestic Product (GDP) China awalnya diperkirakan melambat menjadi 7,2%. Tapi, ternyata persentasenya lebih tinggi menjadi 7,3%.

Meskipun begitu, angka GDP kuartal III/2014 China itu masih terhitung melambat bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini