KETUA DEWAN PAKAR PARTAI GERINDRA: Ini Delapan Tantangan Ekonomi Pemerintahan Jokowi

Bisnis.com,22 Okt 2014, 15:22 WIB
Penulis: Giras Pasopati
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Gubernur Indonesia yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra Burhanuddin Abdullah menyatakan terdapat delapan tantangan ekonomi dalam pemerintahan Jokowi, di samping pengelolaan aset negara di luar negeri.

Burhanuddin mengatakan menurutnya masyarakat sudah banyak membaca tulisan terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Menurutnya, kondisi itu cukup berat dan menantang. Awalnya, dia menilai setelah krisis 2008 ada beberapa perbaikan dalam ekonomi dunia, tetapi ada yang meleset.

“Dulu kita berharap China yang naik, tapi malah Amerika lagi,” ujarnya dalam diskusi di Wisma Intra Asia, Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Selain itu, menurutnya baru pada 2011 neraca perdagangan Indonesia defisit. Hal itu adalah pertama kali dalam sepanjang sejarah negara Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Yang lebih parah, lanjutnya defisit neraca transaksi berjalan juga terjadi. Hal itu perlu menjadi fokus pemerintahan Jokowi.

“Apalagi pada 2015, negara ini akan membuka keran perdagangan bebas di Asean melalui helatan Masyarakat Ekonomi Asean,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan pemerintah juga perlu memikirkan adanya rakyat Indonesia yang memiliki akun bank asing. Pasalnya, menurut Burhanuddin hampir Rp4.000 triliun uang negara disimpan di beberapa bank asing tersebut. Selain hal itu, dia juga menyatakan delapan tantangan ekonomi pemerintah Jokowi, yaitu.

1. Perlambatan Ekonomi Dunia

2. Penurunan harga komoditas

3. Defisit transaksi berjalan

4. Kenaikan defisit APBN

5. Perlambatan PDB Indonesia

6. Peningkatan ekspektasi inflasi

7. Risiko pembalikan arus modal

8. Penambahan utang luar negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rachmad Subiyanto
Terkini