Ekses Likuiditas Jadi Bekal Bank

Bisnis.com,22 Okt 2014, 04:45 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan industri perbankan mulai menabung likuiditas guna menghadapi ketidakpastian global sekaligus menjadi bekal ekspansi pada tahun depan.

Berdasarkan data Survei Perbankan Kuartal III/2014, yang dikutip Bisnis Selasa (21/10/2014), penempatan ekses likuiditas perbankan pada surat berharga negara (SBN), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) dan sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada Agustus 2014 masing-masing mencapai Rp412,96 triliun, Rp96,34 triliun dan Rp77,55 triliun.

Bila dibandingkan dengan kuartal II/2014, ekses likuiditas hingga kuartal III/2014 mencatatkan kenaikan Rp44,3 triliun dari Rp542,55 triliun menjadi Rp586,85 triliun.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengungkapkan cadangan likuiditas (secondary reserve) hingga September 2014 berada di atas ketentuan yang ditetapkan BI yakni 25%.

"Kelebihan likuiditas ditempatkan terutama pada BI dan instrumen likuid lainnya," ungkapnya.

Parwati mengungkapkan hingga September 2014, cadangan likuiditas yang dimiliki oleh Bank OCBC NISP mencapai
Rp25 triliun. Menurutnya, ketika likuiditas mengetat, maka cadangan likuiditas bisa menjadi bekal perbankan pada tahun
depan dalam menjalan bisnis.

Dalam survei perbankan BI menyebutkan prioritas utama perbankan adalah menempatkan cadangan likuiditas dalam instrumen SBI, disusul oleh Fasbi dan SBN. Meski SBN, menjadi prioritas ketiga, porsi instrumen itu meningkat dari 62,7% menjadi 70,4%.

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini