TAKATA CORP: Daftar Mobil Kantong Udara yang Ditarik Bertambah

Bisnis.com,23 Okt 2014, 00:27 WIB
Penulis: Kahfi
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, DETROIT-  Badan keamanan lalu lintas Amerika Serikat  menambah daftar kendaraan yang kemungkinan harus ditarik dari pasaran akibat kasus tidak berfungsinya kantong udara buatan Takata Corp.

The U.S National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyatakan jumlah kendaraan yang ditarik akibat kasus tersebut dari 10 produsen otomotif dari 2013 hingga sekarang telah mencapai 7,8 juta unit, lebih besar 28% dari jumlah yang diumumkan pada Selasa lalu sekitar 6,1 juta unit.

Dengan pernyataan ini, NHTSA mengoreksi daftar kendaraan yang harus ditarik sebagaimana diumumkan dalam buletin resmi keselamatan lalu lintas terbitan pekan ini.

Jumlah yang lebih besar tersebut akibat adanya penambahan beberapa kendaraan yang sebelumnya luput diumumkan buletin resmi tersebut. NHTSA telah menghimbau kepada para produsen antara lain, Toyota, Honda, Mazda, BMW, Nissan, Mitsubishi, Subaru, Chrysler, Ford, dan General Motors mengganti kantong udara pada unit mobil yang tercantum dalam daftar tersebut sesegera mungkin.

Dalam pengumuman resmi itu, Honda diwajibkan menarik sekitar 5,1 juta unit kendaraan, Toyota 877.000 unit, Nissan sekitar 695.000 unit, BMW hampir 628.000 unit, dan Chrysler lebih dari 371.000 unit.

Bersamaan dengan itu, pada Rabu (22/10/2014), pihak Toyota Motor Corp menyatakan meskipun hal ini menyebabkan gangguan bagi kinerja bisnis, mereka tidak berencana memutus kerjasama dengan Takata.

"Toyota tidak mudah mengabaikan pemasok seperti itu," ujar Steve St. Angelo, Kepala Operasi Toyota Wilayah Amerika . Menurutnya, Toyota akan menimbang setiap kemungkinan guna membantu mitra pemasok guna memperbaiki produk.

NHTSA telah melakukan investigasi bagi produk kantong udara Takata dengan tahun pembuatan antara 2000 dan 2007 yang telah beredar. Investigasi itu menemukan bahwa pemompa kantong udara itu berpotensi mengalami cacat produksi sehingga mengancam fungsi keamanan penumpang. Investigasi ini berkaitan dengan kejadian yang menewaskan empat orang warga akibat malfungsinya kantor udara, terakhir kasus inipun berbuntut tuntutan hukum kepada produsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini