ASURANSI KESEHATAN Sun Life Masih Minim

Bisnis.com,27 Okt 2014, 10:58 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Perusahaan yang berkantor pusat di Kanada ini telah membayar klaim senilai Rp223 miliar sepanjang kuartal dua tahun ini. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— PT Sun Life Financial Indonesia berencana untuk membuat terobosan produk asuransi kesehatan pada tahun mendatang guna mendongkrak kontribusinya yang masih minim.

Menurut  Shirley Ge, Vice President-Head of Marketing Sun Life, pihaknya tengah merumuskan varian produk asuransi kesehatan yang diharapkan dapat memberikan solusi prima bagi konsumen Sun Life.

Pasalnya, kontribusi asuransi kesehatan dinilainya cukup minim yaitu berkisar yaitu 25%. Adapun, hingga kuartal III/2014, Sun Life mencatat pertumbuhan jumlah nasabah asuransi kesehatan bertumbuh lebih dari 60%, sedangkan dari sisi premi terdongkrak lebih dari 35% pada periode yang sama.

Sejalan dengan rencana tersebut, Sun Life Financial Asia meluncurkan penelitian yang dilakukan di 8 Negara Asia yaitu Indonesia, China, Hong Kong, Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, dan Thailand terkait dengan permasalahan kesehatan.

Penelitian yang diberi nama Sun Life Financial Asia Health Index itu menunjukkan tidak relevannya antara kesadaran pilihan gaya hidup dengan tindakan nyata untuk mewujudkan gaya hidup sehat.

“Ini merupakan input yang bagus untuk Sun Life sehingga mampu memetakan kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkap Shirley di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Senin (27/10/2014).

Berdasarkan penelitian tersebut, Indonesia menempati posisi teratas dengan jumlah perokok dan penderita diabetes terbanyak di antara tujuh Negara di Asia yang diteleti tersebut.  

“Produk asuransi kesehatan yang menanggung penyakit diabetes sebetulnya sudah ada. Tapi, kami akan mengembangkan varian produk lainnya berdasarkan hasil riset itu,” katanya.

Per kuartal II/2014, Sun Life Indonesia mengklaim telah membukukan premi senilai Rp434 miliar yang mencakup premi lanjutan sebesar Rp286 miliar dan premi baru Rp149 miliar.

Selain itu, perusahaan yang berkantor pusat di Kanada ini juga telah membayar klaim senilai Rp223 miliar sepanjang kuartal dua tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini