Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin menuturkan ada dua hal yang perlu diwaspadai tahun depan yakni kenaikan harga BBM dan kenaikan suku bunga di AS.
Menurutnya, dampak yang akan muncul adalah suku bunga akan semakin tinggi pada tahun depan.
"Kalau bunga naik, hanya bankir jago yang bisa make money," ucapnya pada Bisnis, Minggu (26/10/2014).
Tahun depan, katanya, semua bank harus memiliki cara untuk menjaga likuiditas. Dia mengungkapkan likuiditas ibarat darah bagi perbankan. Menurutnya, pada tahun ini, bank-bank harus bisa menyimpan dana sebanyak-banyaknya, lalu menjaga kualitas kredit, setelah itu baru fikirkan keuntungan.
Budi mengungkapkan setelah OJK menetapkan batas atas suku bunga acuan, maka bank yang memiliki rasio fungsi intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) 90% akan mencatatkan likuiditas yang ketat.
Tahun ini, bank berkode emiten BMRI ini menargetkan pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari penyaluran fungsi intermediasi. Dalam rencana bisnis bank (RBB), perseroan menargetkan pertumbuhan DPK hingga 16% dan kredit di kisaran 15%--17%, dengan potensi menuju 15%.
Budi menuturkan hingga kuartal III/2014, pertumbuhan DPK bank berpita kuning ini sudah lebih tinggi dari kredit. Total himpunan DPK perseroan mencapai Rp590,9 triliun, tumbuh 14,9% dari posisi Rp514,2 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu penyaluran kredit Bank Mandiri hingga September 2014 mencapai Rp506,5 triliun, tumbuh 12,4% dari posisi Rp450,8 triliun secara year on year. Dia menambahkan untuk fungsi intermediasi only bank telah tumbuh hingga 14,2% secara year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel