Entrepreneur Wanita Di Malang Belum Beruntung

Bisnis.com,28 Okt 2014, 19:36 WIB
Penulis: M. Sofi’I
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG - Pengusaha perempuan yang sebagian besar bergerak di bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kota Malang, Jawa Timur, terkendala akan minimnya jaringan pemasaran.

Ya`qud Ananda Gudban, Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kota Malang, mengatakan perempuan pelaku usaha yang berada di bawah binaannya memang terkendala oleh jaringan pemasaran yang masih cukup terbatas. “Selain itu di bidang kemampuan teknologi dan informasi (TI) juga relatif minim,” kata Ya`qud, Selasa (28/10/2014).

Menurutnya kelompok usaha di bawah binaan KPPI tersebut mayoritas bergerak di bidang kerajinan, batik, souvenir, terakota, dan lainnya. Karena itu KPPI mencoba memasilitasi dengan menggandeng sejumlah pihak seperti kedutaan besar (kedubes) Amerika di Indonesia.

Dan hasilnya kedutaan besar Amerika siap membantu dengan menerjunkan tenaga ahlinya untuk memberikan pelatihan di bidang pemasaran melalui website (internet). “Hal ini jelas akan membantu akses pemasaran apalagi sebagian besar diantara pelaku usaha itu adalah para ibu rumah tangga yang pengetahuan di bidang pemasaran melalui internet relatif minim,” jelas dia.

Kemampuan memasarkan produk melalui website dinilai cukup penting apalagi pada 2015 mendatang harus menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana produk kerajinan asal Indonesia harus bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

Bagaimanapun hasil produksi dari pelaku usaha perempuan tersebut jika mampu berkembang dengan baik bakal menjadi produk unggulan kota Malang dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Harapannya produk kerajinan asal kota Malang tersebut bisa terbantu dan dikenal masyarakat luas melalui pameran yang digelar kedutaan besar Amerika misalnya,” ujarnya.

Pihaknya mengakui perempuan memiliki peran yang penting dalam mendukung aspek pembangunan. Salah satunya di bidang ekonomi dimana peran serta pengusaha perempuan saat ini cukup besar.

Dan pihaknya memberikan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan kedutaan besar Amerika terhadap peran pengusaha perempuan yang ada di kota Malang.

Salah satu pegiat Batik asal kecamatan Sukun kota Malang, Yani, mengatakan selama ini pihaknya mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya. “Produk kami merupakan hasil keterampilan rumahan di kelurahan Bandungrejosari, namun kami kesulitan untuk mengembangkan jaringan pemasaran. Harapannya batik rumahan kami bisa diterima pasar tanpa harus berbelit prosedurnya,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini