Menteri Pertanian Amran Sulaiman Minta Staf Kementan Turun ke Lapangan

Bisnis.com,28 Okt 2014, 22:17 WIB
Penulis: Ihda Fadila
Amran Sulaiman./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian terus mengembangkan varietas buah unggul guna menyeimbangkan impor buah yang dirasa masih dapat dikembangkan produksinya di Indonesia.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Kementerian Pertanian Prama Yufdy mengatakan impor buah tidak mungkin dihilangkan sebab berkaitan dengan kerja sama antar negara.

"Tapi bagaimana buah kita bisa betul-betul menjadi buah di dalam negeri. Inovasi kita misalnya varietas-varietas unggul, kita punya banyak. Mangga garifta kita punya, jeruk kita punya batu 55, ada tejakula, siam madu, gunung ome, dan macam-macam," ujarnya saat ditemui Bisnis.com, Selasa (28/10/2014)

Dia menambahkan inovasi ini sudah mulai diterapkan. Namun, masih akan terus dipantau dan didiskusikan apa saja kendala yang ditemui di lapangan serta bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut.

Menurutnya, kendala yang biasa ditemui adalah tidak selarasnya antara kesepakatan yang dibuat dengan implementasi di lapangan.

Selain itu, lanjutnya, varietas unggul ini masih perlu terus dikembangkan dan dipasarkan. Sifatnya yang lokal menyebabkan varietas ini berlum berproduksi secara berkelanjutan.

"Menteri kita yang baru sudah memberi arahan agar kita bekerja di lapangan dan bukan di ruangan," katanya.

Untuk meningkatkan produktivitas benih unggul ini, lanjut Prama, Badan Litbang Pertanian menyediakan benih varietas unggul di setiap unit pengelola benih sumber (UPBS). Selain itu, Balitbang pun memiliki kebun percobaan di Subang dan Jawa Timur.

Di jatim banyak, kita punya gondang, tlepung, kita punya kraton, di situ bisa ddapatkan. Kalau penangkar yang datang bisa kita layani, kalau petani pengguna bisa kita layani dalam jumlah terbatas karena kita tadi menghasilkan benih sebar, katanya.

Dia mengatakan petani sangat mudah untuk mendapatkan benih unggul tersebut. Untuk jeruk, saat ini benih unggul sudah ada di 22 provinsi lewat Blok Pengadaan Mata Tempel (BPMT).

Petani tinggal datang ke situ, ambil mata tempelnya, tempelkan di jeruk lokalnya itu sudah dapat varietas unggul baru. Tinggal pilih varietas apa yang diinginkan, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini