MENTERI BUMN Rini M. Soemarno Minta Pelindo-KAI Tuntaskan Kereta Pelabuhan

Bisnis.com,29 Okt 2014, 13:20 WIB
Penulis: News Editor
Sekitar 60%-65% volume barang Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari wilayah timur pelabuhan, yaitu Bekasi, Karawang, Cikampek, dan sekitarnya. /biSNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Rini M. Soemarno melakukan gebrakan pertama di Kementerian BUMN dengan menginstruksikan percepatan pembangunan jalur kereta api menuju pelabuhan Tanjung Priok.

"Saya (Selasa, 28/10) langsung mendatangi Dirut Pelindo II, RJ Lino untuk mencari tahu secara langsung soal pembangunan jalur kereta api ke pelabuhan," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Urgensi pembenahan pelabuhan dengan menyediakan infrastruktur kereta api sangat mendesak karena menjadi tulang punggung konektivitas perdagangan ekonomi.

Menurut Rini, dirinya juga langsung berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang sebelumnya merupakan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pembangunan rel kereta api yang langsung menuju pelabuhan ini akan mengurangi keruwetan di Jakarta Utara, termasuk mengurangi kepadatan truk yang melintasi tol.

"Setelah melakukan koordinasi kemudian diketahui bahwa tenyata ada satu jalur koridor I dan III belum mendapat ijin. Saya minta Menhub menyelesaikannya," ujar Rini.

Wacana pembangunan kereta pelabuhan tersebut sudah muncul sejak 2012, namun terkendala berbagai hal terutama soal lahan.

Pada pertemuan antara KAI dan Pelindo II yang difasilitasi Kementerian BUMN beberapa waktu lalu, disepakati KAI pihak yang akan membangun rel kereta ke Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.

Selain memiliki keuangan yang cukup untuk pendanaan, rel yang dibangun juga tidak terlalu panjang berkisar 300-500 meter.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Lembaga Supply Chain Indonesia (SCI), Setiadji menuturkan mendukung realisasi pembangunan jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang dinilai bakal lebih mengefisienkan dan meningkatkan kinerja logistik nasional.

Setijadi memaparkan, kelancaran pengiriman barang itu akan berdampak terhadap biaya logistik perusahaan, baik biaya transportasi maupun biaya persediaan karena perusahaan bisa mengurangi jumlah persediaan.

"Penurunan biaya logistik yang diperoleh akan cukup signifikan karena sekitar 60%-65% volume barang Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari wilayah timur pelabuhan, yaitu Bekasi, Karawang, Cikampek, dan sekitarnya," kata Setiadji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini