Bisnis.com, JAKARTA—PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) berambisi untuk terus menggenjot kualitas agennya melalui program sertifikasi mulai dari register financial planner (RFP) hingga certified financial planner (CFP).
Shirley Ge, Vice President-Head of Marketing Sun Life menargetkan setidaknya agen yang memiliki kualifikasi RFP mampu meningkat menjadi 350 orang pada akhir tahun ini dari posisi 300 orang per Agustus 2014.
“RFP itu baru sertifikasi tingkat pertama, kalo tingkat lanjutan itu namanya CFP. Kami akan terus berinvestasi untuk meningkatkan kualitas agen karena sebagian besar pendapatan premi Sun Life masih didominasi dari agen. Saya optimis agen dengan sertifikasi RFP bisa bertambah 50 orang sampai akhir tahun ini,” ungkapnya di Depok, Kamis (30/10).
Per kuartal II/2014, Sun Life Indonesia mengklaim telah membukukan premi senilai Rp434 miliar yang mencakup premi lanjutan sebesar Rp286 miliar dan premi baru Rp149 miliar. Pendapatan premi tersebut mayoritas disumbang dari agen, kemudian diikuti dengan bancassurance, dan telemarketing.
Sun Life sendiri memiliki lebih dari 7.515 agen dengan 83 kantor pemasaran konvensional, 27 kantor pemasaran syariah, dan 237 telemarketer.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Sun Life menyisihkan dana investasi sekitar 1/3 dari total yaitu US$40 juta guna membiayai pelatihan, dan sertifikasi para agennya.
Tidak hanya itu, perusahaan yang berkantor pusat di Kanada itu juga menjalin kerjasama dengan Financial Planning Standard Board Indonesia (FPSB) untuk menyelenggarakan program edukasi finansial bagi mahasiswa.
Sun Life dan FPSB Indonesia, sebuah badan sertifikasi CFP, akan memberikan pelatihan kepada mahasiswa dari delapan universitas yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Adapun, delapan universitas tersebut a.l Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran, Universitas Airlangga, dan Universitas Kristen Maranatha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel