Tingkatkan Koordinasi, BI Serius Pantau Inflasi

Bisnis.com,03 Nov 2014, 19:08 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah kemungkinan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) menjelang akhir 2014, Bank Indonesia semakin serius mencermati risiko peningkatan inflasi.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengungkapkan bank sentral akan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi  dengan pemerintah, baik di tingkat pusat dan daerah.

"Koordinasi perlu, untuk meminimalkan dampak lanjutan yang ditimbulkan serta mengelola ekspektasi inflasi," ungkapnya, Senin (3/11/2014).

Bank Indonesia menilai perkembangan inflasi hingga Oktober 2014 ini masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5% plus minus 1% pada 2014 dan 4% plus minus 1% pada 2015.

Adapun inflasi indeks harga konsumen (IHK) secara bulanan (m-t-m) meningkat dari 0,27% pada September menjadi 0,47% pada Oktober 2014. Peter menuturkan kenaikan inflasi IHK tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan inflasi kelompok administered prices dan volatile foods dan inflasi inti tetap terkendali.

Sementara itu, laju inflasi secara tahunan IHK meningkat dari 4,53% pada September menjadi 4,83% pada Oktober 2014.

Peter menilai kenaikan inflasi administered prices dan volatile foods masih terkendali dan sesuai dengan perkiraan BI. Meningkatnya tekanan inflasi administered prices didorong oleh kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) serta dampak lanjutan dari kenaikan harga LPG 12 kg pada bulan sebelumnya yang menyebabkan kenaikan yang cukup besar pada harga LPG 3 kg di beberapa daerah.

 

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini