REI Desak Pemda Sediakan Infrastruktur

Bisnis.com,04 Nov 2014, 16:43 WIB
Penulis: Herdiyan
Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO --Kalangan pengembang di Sulawesi Utara menuntut Pemda menyediakan infrastruktur jalan.

Pengembang perumahan di Manado mendesak pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur jalan sebagai insentif guna mendukung pembangunan perumahan hingga ke pelosok.

Ketua Realestat Indonesia Sulawesi Utara William Tanos menuturkan Pemerintah Kota Manado mengarahkan pembangunan perumahan di Kecamatan Mapanget, yang letaknya berada di sekitar Bandara Sam Ratulangi, Manado.

“Itu sesuai dengan RTRW [rencana tata ruang wilayah] Kota Manado yang baru ditetapkan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (4/11/2014).

Dia menyayangkan upaya yang dilakukan pemerintah daerah tersebut tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur jalan sehingga akses ke lokasi itu sulit untuk dijangkau.

Meskipun dekat dengan bandara internasional, langkah itu dinilai belum tentu akan menarik minat masyarakat untuk membeli rumah di daerah tersebut, apalagi dengan kondisi jalan yang masih belum mulus.

“Jalan yang kondisinya bagus cuma yang ke arah bandara saja, sedangkan kawasan perumahan yang diarahkan Pemkot itu berada di pelosok,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa tahun lalu pengembang perumahan masih fokus melakukan pembangunan di wilayah Ibu Kota Sulut, yakni Manado. Namun, dengan luas wilayah sekitar 15.726 hektare, saat ini kota tersebut dinilai sudah terlalu sempit untuk dilakukan pembangunan perumahan.

Oleh karena itu, sebagian besar pengembang mulai mengalihkan sasaran pembangunannya dari pusat kota Manado ke pinggiran, bahkan hingga Kabupaten Minahasa Utara.

Menurut William, Minahasa Utara dinilai memiliki lokasi strategis karena letaknya berada di antara Manado dan Bitung yang selama ini menjadi pusat bisnis di provinsi tersebut.

“Jadi, bagi pekerja yang ingin melakukan aktivitas sehari-harinya di Manado atau Bitung, Kabupaten Minahasa Utara ini menjadi lokasi yang pas untuk tempat tinggal,” tuturnya.

Di sisi lain, faktor yang lebih penting adalah harga tanah di Manado terus naik akibat semakin sempitnya lahan untuk membangun perumahan.

Dengan demikian, pembangunan perumahan bersubsidi akan sulit direalisasikan karena terbentur masalah tersebut. “Secara geografis, Minahasa Utara memang bagus. Harga tanahnya juga relatif masih murah,” tegasnya.

Pada perkembangan lain, pihaknya optimistis industri properti pada tahun depan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini seiring dengan mulai stabilnya tantangan yang menghambat sektor tersebut.

Menurut dia, sektor properti mengalami cobaan bertubi-tubi pada tahun ini, mulai dari kebijakan loan to value (LTV), kondisi ekonomi, hingga tahun Pemilu.

“Kondisi tersebut tak bisa dipungkiri membuat penjualan tertekan di mana-mana, termasuk Sulut,” ujarnya.

Bahkan, tegas William, tahun ini diklaim menjadi puncak terendah siklus bisnis properti dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini