Target Produksi Padi di Indramayu Tercapai

Bisnis.com,04 Nov 2014, 15:12 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu Jawa Barat optimistis target produksi padi 2014 bisa sesuai target meskipun sempat dilanda musibah banjir pada awal tahun lalu.

Pada 2014 Pemkab Indramayu menargetkan produksi padi sebanyak 1,63 juta ton gabah kering pungut (GKP) dari luas lahan sawah sebanyak 233.280 hektare.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Jabar Takmidi mengatakan meski pada awal 2014 sebanyak 30.000 ha areal sawah rusak akibat banjir, tetapi dipastikan tidak berpengaruh terhadap target produksi.

Dia menuturkan setelah musibah banjir melanda Indramayu, hampir seluruh petani langsung melakukan tanam ulang sehingga petani masih tetap bisa memproduksi padi.

"Tahun ini tetap ada beberapa wilayah yang menikmati panen tiga kali," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/11/2014).

Takmidi mengungkapkan motivasi petani menggarap sawah tetap tinggi karena harga gabah (GKP) masih tinggi di kisaran Rp4.800-4.900/kg.

"Beberapa kecamatan saat ini masih panen seperti Kecamatan Patrol, Anjatan, dan Sukra," ujarnya.

Berbeda dengan optimisme Kabupaten Indramayu. Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat angka ramalan II/2014 produksi padi di Jabar diperkirakan mencapai 11.587.631 ton GKG atau setara 7.270.079 beras atau turun 4,10% dibanding tahun 2013.

Kepala Statistik Produksi BPS Jabar Ruslan mengatakan penurunan ramalan produksi pada tahun 2014 disebabkan penurunan ramalan luas panen sebesar 3,14% dan penurunan ramalan produktivitas sebesar 1% jika dibandingkan dengan tahun 2013.

“Penurunan produksi tersebut juga disebabkan menurunnya ramalan produksi padi sawah sebesar 4,39%, sedangkan produksi padi ladang diperkirakan meningkat sebesar 2,04%,” katanya.

Dia melanjutkan luas panen padi tahun 2014 diperkirakan 1.966.241 ha, turun sebesar 63.650 ha dibanding tahun 2013 yang mencapai 2.029.891 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini