Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Wapres Rayu Swasta Bangun Infrastuktur

Bisnis.com,05 Nov 2014, 13:39 WIB
Penulis: Ana Noviani
Proyek infrastuktur jalan layang/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah kembali merayu investor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur guna mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi ke level 7%-8%.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan perlambatan ekonomi merupakan momentum yang tepat bagi swasta untuk menggarap sektor infrastruktur. Alasannya, biaya konstruksi dan bahan bangunan relatif turun. 

"Kesempatan investasi terbaik adalah saat ekonomi melemah, harga bahan murah. Nanti saat proyek selesai tiga tahun kemudian, ekonomi sudah naik lagi," ujarnya dalam pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2014, Rabu (5/11/2014). 

JK menjanjikan proses perizinan yang lebih singkat di tingkat pusat dan daerah, serta regulasi yang jelas dan tegas. Salah satunya, implementasi Undang-Undang Pembebasan Tanah untuk Kepentingan Umum. 

Soal prioritas, JK menyebut sektor kelistrikan, jalan, bandara, dan pelabuahn sebagai urat nadi infrastruktur yang harus segera dikebut pembangunannya.

Menurut Kalla, tanpa banyak infrastruktur yang dibangun, jalan agak rusak, dan pendidikan baru tumbuh, ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,5%. Dengan bergulirnya proyek-proyek infrastruktur, JK optimistis pertumbuhan ekonomi bisa melesat ke level 7%.-8%. 

"‎Singapura yang infrastrukturnya hampir sempurna, ekonomi tumbuh segitu-segitu saja. Indonesia tumbuh 7%-8% lebih mudah dari negara lain, karena banyak potensi untuk membuat produktivitas lebih baik. Kita sanggup, asalkan just do it," tutur Wapres. 

Di sisi lain, Wapres menimbau Bank Sentral lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan yang berdampak pada tingkat bunga kredit perbankan Nasional. 

"‎Biaya bunga, jangan BI keliru menaikkan bunga ketika orang butuh dana," katanya.

Pembukaan IIW 2014 tersebut juga dihadiri oleh Menteri Bappenas Adrinof Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini