BANK SYARIAH MANDIRI: Laba Terkoreksi 41,74% Kuartal III/2014

Bisnis.com,05 Nov 2014, 22:11 WIB
Penulis: Thomas Mola
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri pada kuartal III/2014 meraih laba sebesar Rp276,65 miliar terkoreksi sebesar 41,74% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp474,92 miliar.

Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya mengatakan penurunan laba terjadi karena perlambatan ekonomi makro dan peningkatan biaya bagi hasil.

"Hal itu sejalan dengan peningkatan penghimpunan dana, sementara pembiayaan relatif melambat," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/11/2014).

Adapun, hingga kuartal III/2014, anak usaha Bank Mandiri itu mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp57,57 triliun atau tumbuh sebesar 6,31% dibandingkan dengan posisi September 2013 yang sebesar Rp54,45 triliun.

Simpanan dalam bentuk deposito tercatat memiliki pangsa paling besar yakni mencapai Rp30,68 triliun, disusul tabungan sebesar Rp21,67 triliun, dan giro sebesar Rp5,21 triliun. Deposito dan tabungan tercatat tumbuh masing-masing sebesar 12,75% dan 2,36%, sedangkan giro menurun sebesar 13,9%.

Perseroan mencatat biaya bagi hasil sebesar Rp1,86 triliun meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,51 triliun. Pendapatan operasional juga tercatat menurun dari Rp10,66 miliar menjadi Rp3,89 miliar.

"Beberapa fee lain juga melambat seperti haji dan gadai emas karena penyesuaian jangka waktu sesuai ketetapan regulasi," paparnya.

Adapun indikator rasio keuangan seperti financing to deposit ratio (FDR) tercatat berada pada level 85,68% lebih rendah dibandingkan kuartal III/2013 yang sebesar 91,29%.

BOPO tercatat meningkat menjadi 93,02% dari posisi kuartal III/2013 yang sebesar87,53%. Hal yang sama berlaku untuk rasio non performing financing (NPF) yang pada kuartal III/2014 bertengger di level 4,23%, sementara periode yang sama tahun lalu pada level 1,59%.

Hal itu berdampak pada penurunan net interest margin (NIM) turun dari 7,23% pada kuartal III/2013 menjadi 6,04%. "Kami masih mematok target akhir tahun sesuai rencana bisnis bank [RBB] kami yang disampaikan kepada OJK," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini