Bisnis.com, MUNICH—Munich Re, perusahaan reasuransi terbesar di dunia, membukukan perolehan laba yang meleset dari prediksi sejumlah analis.
Pasalnya, pendapatan investasi tidak mampu mencatatkan kenaikan signifikan karena rendahnya suku bunga, sehingga menggerus investasi di sektor pendapatan tetapnya.
Laba tumbuh 16% pada kuartal III/2014 dari periode yang sama tahun lalu menjadi 735 juta euro (US$920 juta). Padahal, consensus ekonom meyakini laba Munich Re mampu terdongkrak menjadi 778 juta euro.
“Kami sebenarnya menargetkan laba akhir tahun sekitar 3 juta euro karena kerugian dari Amerika Serikat dan Karibia,” ucap Chief Financial Officer Joerg Schneider di Munich, Kamis (6/11).
Munich Re expects to a full-year profit of ``just over’’ its 2014 target of 3 billion euros as “losses from hurricanes in the U.S. and the Caribbean have been rather low,” Chief Financial Officer Joerg Schneider said.
Setelah laporan keuangan Muncih Re dipublikasikan, sahamnya langsung anjlok 1,4% menjadi 154,80 euro di New York.
Tidak hanya itu, pendapatan investasi juga merosot 16% menjadi 1,8 juta eueo pada kuartal III/2014 akibat rendahnya suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel