Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten yang memiliki porsi pembiayaan di sewa guna usaha (SGU) mulai berpindah ke sektor konstruksi dan komersial untuk menghindari penurunan signifikan di sektor pertambangan.
Beberapa diantaranya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), PT Verena Multi Finance Tbk, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Pendapatan sewa pembiayaan Verena Multi Finance naik 59% menjadi Rp99,12 miliar sampai kuartal III/2014 dari Rp62,23 miliar pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year), sedangkan pembiayaan konsumen turun 10% menjadi Rp147 miliar yoy.
“Berbekal pengalaman dari beberapa tahun lalu, kami mulai mengurangi bahkan menyetop pembiayaan alat berat di sektor pertambangan mulai tahun ini. Tren pembiayaan alat berat pertambangan mulai kami ganti ke konstruksi dan mesin-mesin,” kata Andi Harjono, Direktur Operasional dan Keuangan Verena Multi Finance di Jakarta, Jumat (7/11).
Dia memperkirakan pangsa pasar alat berat, terutama batu bara dan nikel bakal turun 50% tahun ini. Hal tersebut juga didukung dari pemberlakuan Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel