Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mega Tbk mencatatkan lonjakan laba sebesar 65% dari Rp356 miliar pada kuartal III/2013 menjadi Rp587 miliar di periode yang sama tahun ini.
Dari laporan keuangan bank milik Chairul Tanjung ini, lonjakan laba tersebut ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 32% menjadi Rp4,2 triliun pada September 2014 dari Rp3,1 triliun di bulan yang sama tahun lalu.
Selain itu, peningkatan laba juga didukung kenaikan pendapatan komisi dan administrasi perseroan sebesar 54,6% dari Rp679 miliar menjadi Rp1,05 triliun pada September 2014.
Sementara itu, peningkatan juga terpantau dari sisi kredit yang naik 22,06% dari Rp27,12 triliun pada September 2013 menjadi Rp33,11 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun emiten berkode saham MEGA pun tumbuh 12,5% dari Rp44,47 triliun pada September 2013 menjadi Rp50,05 triliun.
Dengan laju pertumbuhan kredit di atas peningkatan penghimpunan DPK, MEGA mencatatkan posisi LDR sebesar 66,12% pada September 2014, naik tipis dari 60,84% di bulan yang sama tahun lalu. Adapun rasio permodalan perseroan per September 2014 tercatat sebesar 15,41%.
Di sisi lain, pada kuartal III/2014, kualitas aset MEGA mengalami penurunan. Laporan keuangan perseroan mencatat, non performing loan (NPL) gross MEGA naik dari 2,6% pada September 2013 menjadi 3,22%.
Sementara, net interest margin (NIM) MEGA turun tipis 52 basis poin (bps) dari 5,87% pada September 2013 menjadi 5,35% di bulan yang sama tahun ini.
Adapun dari perolehan laba pada kuartal III/2014 tersebut, MEGA masih harus mengejar kekurangan sekitar Rp713 miliar untuk mencapai target laba bersih perseroan.
Laba setelah pajak diharapkan dapat ditutup sebesar Rp1,3 triliun, tulis Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam keterangan yang dirilis di website resmi MEGA.
Untuk meningkatkan perolehan laba tersebut, Kostaman mengatakan pada tahun ini perseroan akan berfokus menyalurkan kredit di segmen korporasi, komersial, dan konsumer.
Salah satu produk di segmen konsumer yang menjadi andalan yaitu kartu kredit.
Pasalnya, produk ini mengandalkan sinergi dengan perusahaan ritel di CT Corp. Kostaman menargetkan hingga akhir tahun ini, kredit MEGA bisa tumbuh mencapai Rp33,4 triliun atau kurang Rp285 miliar dari realisasi penyaluran kredit pada kuartal III/2014.
Sementara, untuk memperbesar penghimpunan DPK, dikatakan Kostaman, perseroan akan memperbesar segmen ritel affluent dan pengembangan layanan cash management untuk memperkuat korporasi.
MEGA menargetkan DPK yang bisa terhimpun pada akhir tahun ini sebesar Rp55,5 triliun atau kurang Rp5,5 triliun dari perolehan per September 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel