Target Swasembada Sapi Potong Jabar Hadapi Kendala

Bisnis.com,14 Nov 2014, 12:24 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana
Jabar kejar swasembada sapi potong/Antara

Bisnis.com, BANDUNG- Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Jawa Barat menilai daerah itu butuh waktu cukup lama untuk mengejar swasembada sapi potong.

Sekretaris PPSKI Jabar Robby Agustiar mengatakan sedikitnya jumlah peternak sapi dengan populasi ternak yang minim menjadi penyebab swasembada belum terpenuhi sehingga masih harus dipasok dari daerah lain.

"Sekarang peternak kecil rata-rata hanya memiliki sapi potong hanya 3-5 ekor. Sementara Jabar juga dikenal sebagai wilayah konsumtif daging sapi bukan daerah produsen seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (14/11).

Merujuk data Dinas Peternakan Jabar jumlah populasi sapi potong di daerah itu mencapai 400.000 ekor, yang hanya mampu memenuhi kebutuhan 20% daging sapi bagi masyarakat di Jabar. Sisanya masih didatangkan dari Jateng dan Jatim.

Dia menjelaskan agar wilayah Jabar mampu menjadi produsen di Indonesia maka pemerintah harus berupaya menggenjot penambahan sapi potong terhadap peternak.

Sehingga, katanya, para peternak mampu menggenjot produktivitas sapi potong itu agar terus beranak.

"Sekarang jumlah sapi yang minim sulit bagi peternak untuk mengembangkannya.
Di samping itu, keahlian mereka untuk mengembangkan teknologi genetika pun minim," ujarnya.

Robby melanjutkan pemerintah bisa memberikan bantuan bibit sapi potong asli Jabar yakni sapi pasundan atau sapi rancah terlebih telah memperoleh sertifikasi.

"Populasinya banyak di daerah Jabar selatan, tetapi tidak memungkinkan ada di daerah lain. Tidak hanya itu, riset untuk terus memperbaiki kualitas sapi pasundan ini juga harus ditingkatkan agar keaslian genetiknya yang khas tidak berubah," katanya.

Robby mengatakan para peternak akan siap untuk mengembangkan budi daya sapi pasundan mengingat target swasembada sapi potong yang telah ditetapkan pemerintah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini