MUNAS GOLKAR: Ketum Boleh Berganti, Koalisi Tetap di Merah Putih

Bisnis.com,15 Nov 2014, 06:15 WIB
Penulis: Ismail Fahmi
Logo Partai Golkar. Koalisi tetap di Merah Putih/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Golkar menegaskan Musyawarah Nasional Golkar pada awal 2015 akan memperkuat posisi partai tersebut sebagai elemen utama di Koalisi Merah Putih.

"Dalam surat dari Dewan Pertimbangan Golkar disebutkan poin penting keenam minta Munas ke-9 harus mengambil penguatan posisi partai di KMP dan penyeimbang kritis dalam jalannya pemerintahan," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (14/11/2014) petang.

Idrus menjelaskan bahwa Dewan Pertimbangan Golkar memiliki hak untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada DPP Partai Golkar yang sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pertimbangan DP Golkar itu dikeluarkan sebagai rekomendasi poin-poin penting yang dibahas dalam Munas ke-9 Golkar.

"Apabila itu menjadi keputusan, maka ketua umum terpilih nantinya harus tunduk pada Munas, karena apabila tidak tunduk maka akan menjadi alasan utama impech,"  tegasnya seperti dikutip Antara.

Berdasarkan catatan Bisnis, surat yang dikeluarkan Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar nomor K-14/DPP/Golkar/XI/2014 tanggal 3 November disebutkan menghadapi Munas ke-9 tahun 2015, maka diberikan enam saran dari Dewan Pertimbangan Golkar. Pertimbangan itu dikeluarkan mencermati kondisi internal partai dan dinamika politik nasional yang berkembang.

Ada dua poin penting yang menyangkut keberadaan Golkar dalam KMP, yaitu pada poin pertama surat itu disebutkan berkaitan dengan KMP, maka Dewan Pertimbangan menyarankan agar koalisi itu terus dikonsolidasikan sekaligus dilembagakan secara permanen sekurang-kurangnya lima tahun.

Selain itu dalam rangka memperkuat eksistensi koalisi, seyogyanya DPP Partai Golkar merumuskan agenda-agenda strategis yang akan diperjuangkan dalam kurun waktu lima tahin sehingga kepemimpinan Golkar dalam KMP benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini