Bisnis.com, JAKARTA--Road Safety Association (RSA) Indonesia berharap pemerintah mewujudkan jalan yang humanis, lalu lintas jalan yang mengusung keadaban sebagai manusia, toleran dan saling menghargai aturan yang ada di jalan.
Ketua Umum RSA Indonesia Edo Rusyanto mengungkapkan fakta memperlihatkan dalam 10 tahun terakhir Indonesia kehilangan lebih dari 220.000 jiwa anak di jalan raya akibat kecelakaan lalu lintas. Tidak kurang dari 1 juta anak menderita luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Akibat kecelakaan banyak korban tidak mampu kembali bekerja dan mirisnya tidak sedikit korban kehilangan pancaindra bahkan menderita cacat berat atau lumpuh. Akibatnya ekonomi keluarga karena korban kecelakaan merupakan tulang punggung keluarga.
“Keluarga korban terpaksa harus pontang panting membangun kembali ekonomi mereka dan bagaimana kelanjutan dari masa depan anak-anak mereka?” katanya.
Karena itu, RSA mengajak masyarakat merenungkan kembali dampak kecelakaan terhadap keluarga yang ditinggalkan, terutama anak-anak.
“Mereka bisa jadi adalah calon pemimpin bangsa, calon intelektual, bahkan bisa jadi mereka adalah calon penegak hukum yang bersih dan berwibawa,” tambahnya.
Menurut Edo, kecelakaan bukan hanya merenggut orang-orang tercinta, tetapi juga bisa melumpuhkan ekonomi keluarga jika korban adalah tulang punggung keluarga. Oleh karena itu, negara seharusnya bertanggung jawab melindungi pengguna jalan raya.
“Mari serukan kepada kita sesama rakyat pengguna jalan bahwa ada jagal jalan raya yang mengintai kelengahan kita. Terus waspada, fokus, dan konsentrasi ketika berkendara,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel