Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga bahan bakar minyak dinilai tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kenaikan rasio kredit bermasalah di industri perbankan. Namun perlu diwaspadai dampaknya terhadap kredit modal kerja.
Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai dampak kenaikan harga BBM akan sedikit berpengaruh terhadap debitur kakap yang mengakses kredit untuk kebutuhan modal kerja.
Ketika harga bahan bakar untuk transportasi naik, maka secara otomatis akan mengerek biaya produksi sehingga harga jual produk naik. Hal tersebut menyebabkan inflasi karena daya beli masyarakat menjadi menurun.
“Perusahaan kalau komponen biayaa produksinya naik, harga jualnya naik, akan dorong inflasi, akan ada pengaruh,” ujarnya, Selasa (18/11/2014).
Di sisi lain, lanjutnya, kenaikan harga BBM tidak akan banyak berpengaruh terhadap rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di industri perbankan.
Pasalnya, kelompok debitur pengakses kredit konsumsi umumnya tergolong kelompok masyarakat mampu yang sebenarnya tidak layak menerima subsidi BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel