Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan menggelar pertemuan dengan jajaran lengkap Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) untuk membahas teknis stratum komersialisasi 4G-LTE hari ini (21/11/2014).
Menteri Kominfo Rudiantara menyatakan pertemuan dilakukan untuk mendorong penetrasi teknologi 4G-LTE di Indonesia.
"Kami tidak akan menunggu sampai semuanya [9 operator Indonesia] siap, karena tidak akan pernah siap," ujarnya yang ditemui Bisnis dalam acara HUT Indosat ke-47, Kamis (20/11/2014).
Menurutnya, Kominfo menargetkan layanan 4G-LTE bisa stabil komersial paling lambat semester I/2015.
Maka, selain operator, juga harus mendukung vendor perangkat jaringan. "Saat ini sebagian vendor belum menggenggam sertifikat, padahal sudah lulus ULO (uji laik operasi).
Sementara ketua ATSI sekaligus Presiden Direktur PT Indosat Tbk (ISAT) Alexander Rusli membenarkan pertemuan. "Kami juga akan membicarakan masalah margin laba layanan data di Indonesia yang terlalu rendah. Padahal di negara lain seperti India, margin-nya tiga kali lipat Indonesia," ucapnya yang ditemui Bisnis dalam acara sama.
Menurutnya, ke depan ATSI akan mendorong eskalasi margin menjadi sekitar 42%-43%. "Hal ini karena selain biaya penyelenggaran yang tinggi, kami [para operator] juga membutuhkan marketing-cost [biaya pemasaran] yang tidak sedikit."
Dia juga menjelaskan selain operator, pemerintah juga harus mendorong ekosistem yang terdiri dari vendor perangkat jaringan dan vendor handset untuk memaksimalkan layanan 4G-LTE.
"Meski demikian, kami hanya akan bundel handset, tidak ada rencana kawin dengan vendor handset untuk menghindari sikut menyikut dalam industri terkait."
Sebelumnya, dua operator lapis satu lain--PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL)--menunggu kepastian pernyataan Menteri Kominfo yang berencana memberi izin komersialisasi layanan 4G-LTE akhir tahun ini.
Keduanya telah melakukan uji coba layanan seluler generasi keempat 4G-LTE (long-term evolution) meski belum mendapat sertifikasi uji laik operasi (ULO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel