Surabaya Gelar Pentas Seni Umat Beragama

Bisnis.com,21 Nov 2014, 18:02 WIB
Penulis: Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya bakal menggelar pentas seni di Gedung Pemerintah Kota Surabaya pada 22 November 2014.

Pentas seni yang berlangsung pada malam hari itu digelar untuk menngkatkan kerukunan umat Beragama di Kota Pahlawan.

Ketua FKUB Kota Surabaya Chalimi mengatakan pagelaran pentas seni umat beragama ini sesuai dengan visi FKUB dalam menjaga kualitas kerukunan dan kedamaian umat beragama di Surabaya.

Dalam pembukaan pentas seni itu, rencananya akan dibuka dengan Tari Sekar Jagad persembahan dari umat Hindu.

“Tarian Sekar Jagad ini dipersembahkan untuk menyambut kedatangan para tamu sebagai rasa hormat dan rasa terima kasih,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (21/11/2014).

Selain Tari Sekar Jagad, pentas seni tersebut juga menghadirkan penampilan seni Hadrah oleh Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Nahdlatul Ulama Kota Surabaya. Bagi orang Jawa, seni hadrah biasa disebut dengan Terbangan, yaitu memukul rebana dengan tangan kosong yang diikuti dengan gerakan tangan dan badan dari pemukul dan para pendamping.

Adapun penampilan lainnya adalah dari SMP Muhammadiyah 1 Kota Surabaya yang akan mempersembahkan Tarian Java Barong yakni perpaduan antara tarian Jawa dengan tarian Barong .

Sementara dari umat Konghucu menampilkan musik tradisional Konghucu yang dimainkan oleh delapan orang.  Musik ini bertujuan untuk memperkenalkan music Tionghoa yakni kreasi kolaborasi antara musik Tingohoa dengan musik modern.

"Ada juga seni musik angklung para lansia yang dimainkan oleh grup angklung Lansia Anugrah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota Surabaya. Serta umat Budha yang menampilkan seni Tarian Kipas yang merupakan bagian dari kebudayaan dan tarian tradisional di kaolangan masyarakat,” papar Chalimi.

Ketua Panitia Pentas Seni FKUB Kota Surabay Riadi Ngasiran menambahkan tahun ini mencoba pagelaran seni mengkolaborasikan antara nilai seni tradisional dengan nilai modern.

“Tetapi tetap mencerminkan kebudayaan dari agama masing-masing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini