Bisnis.com, BALIKPAPAN — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Indonesia (Apersi) Kalimantan Timur mengklaim penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak akan berdampak besar terhadap pembeli rumah dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah.
Ketua Apersi Kaltim Sri Sukolestari mengatakan mayoritas pembeli di segmen tersebut menggunakan skema kredit berbunga flat. “Kalau MBR kan mayoritas menggunakan angsuran dengan suku bunga yang flat dan tetap. Jadi tidak terlalu berpengaruh. Berbeda dengan properti yang memang digunakan untuk investasi, ya. Segmennya beda,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (21/11/2014).
Kendati demikian, Sri berharap agar Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan yang dapat dijangkau masyarakat kelas menengah bawah.
Selain itu, dia juga berharap agar Bank Indonesia membuat kebijakan yang berkesinambungan dengan tidak mengubah-ubah kebijakan suku bunga acuan. “Supaya ada kepastian juga bagi pengembang yang mau membangun perumahan. Minimal jangan berubah-ubah sampai awal tahun,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel