Bisnis.com, JAKARTA--Indonesia siap bergabung dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan daya saing.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan untuk terlibat dari AIIB, maka perlu persiapan struktur yang baik sekaligus bisa meningkatkan kontribusi untuk global terutama regional.
"Dan untuk usulan penyetoran modal, itu tergantung dari Indonesia. Jangan kita enggak mempelajari dan menunjukkan minta untuk memperkuat inisiatif," ungkapnya, Jumat (21/11/2014).
Agus mengatakan Indonesia tergolong satu dari 20 ekonomi terbesar di dunia. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan satu dukungan yang berjumlah besar dengan instrumen yang beragam dan kompleks.
Saat melakukan kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia, Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan Indonesia telah berniat untuk bergabung dan menandatangani keterlibatan dalam Asian Infrastruktur Investment Bank (AIIB), akan tetapi pada saat 22 Oktober 2014, menteri keuangan belum dipilih.
"Indonesia akan bergabung, akan tetapi ada beberapa hal kecil yang akan dinegosiasikan dan masih belum final, sebab setiap negara akan berkonstribusi," katanya.
Bambang mengatakan kontribusi nantinya akan berdasarkan produk domestik bruto (PDB). Jika diurutkan, Indonesia memiliki PDB terbesar ketiga setelah China dan India. Menurutnya, jika Indonesia bergabung dalam AIIB, maka Tanah Air akan menjadi pemegang saham ketiga terbesar.
Dia mengatakan manfaat yang akan didapat jika Indonesia bergabung dengan IAAB, negara-negara berkembang di Asia yang tumbuh cepat bisa memiliki infrastruktur yang semakin maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel