Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Allianz Utama Indonesia menargetkan mampu meraup premi asuransi kredit perdagangan hingga 1 juta euro atau setara dengan Rp15,07 miliar pada tahun ini.
Target tersebut terkesan tidak ambisius karena Allianz sendiri baru menjajaki peluang kredit asuransi perdagangan pada Desember tahun lalu. Apalagi, porsi asuransi kredit perdagangan terhadap total perolehan premi tidak lebih dari 5%.
“Jika dibandingkan dengan pasar Asia yang tumbuh 29% tiap tahunnya, pertumbuhan di Indonesia masih rendah,” kata R Ricky S Natapradja Head of Trade Credit Insurance Allianz Utama Indonesia di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (25/11).
Tidak hanya itu, pangsa pasar asuransi kredit di Indonesia bahkan tidak lebih dari 1% pada tahun ini. Angka tersebut mencerminkan belum banyaknya korporasi di Indonesia yang melek asuransi kredit perdagangan, padahal perannya cukup vital dalam menanggung risiko kepailitan sebuah korporasi.
Rendahnya penggunaan asuransi kredit perdagangan di Indonesia mencerminkan keengganan mayoritas perusahaan dalam menerbitkan laporan keuangannya.
Kendati demikian, Allianz optimistis pangsa pasar asuransi kredit perdagangan mampu menyamai negara Asia lainnya misalnya China, Singapura, dan Hong Kong dalam jangka 5-10 tahun mendatang.
“Kami kan masih baru, semuanya serba menjajaki peluang yang ada. Ketika kondisi maktro ekonomi Indonesia menunjukkan pemulihan pada tahun ini, saya rasa harapan itu selalu ada,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Euler Hermes, pemimpin global untuk asuransi kredit perdagangan, menaikkan peringkat Indonesia menjadi B2 seiring dengan meredanya ketidakpastian politik, penurunan terhadap volatilitas nilai tukar uang, dan berlanjutnya konsumsi domestik secara positif.
Sebelumnya, Euler Hermes yang juga mayoritas sahamnya dimiliki oleh Allianz, memberikan peringkat C3 kepada Indonesia. Peringkat C3 menunjukkan bahwa secara umum, ekonomi dan perdagangan serta perusahaan-perusahaan di Indonesia berada dalam kondisi rata-rata dengan beberapa bagian yang masih perlu dibenahi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel