Penjualan Motor Akhir Tahun Diprediksi Turun

Bisnis.com,25 Nov 2014, 20:44 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pasca kenaikan harga bahan bakar Rp2.000 pelaku bisnis memprediksi pasar sepeda motor pada November dan Desember akan melandai, hal ini membuat agen pemegang merek cenderung menurunkan target penjualan pada 2014.

General Manager Marketing Communication, PR & Community Development PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan, pada 2014 target penjualan yang dipatok pihaknya sebanyak 2,6 juta unit. Dengan pasar yang diperkirakan melemah, Yamaha mengoreksi target tersebut.

“Kami mengoreksi target dari yang dipatok awal sekitar 2,6 juta unit. Tapi kami masih yakin capaian pada 2014 akan naik dari tahun lalu,” kata Masykur kepada Bisnis, Kamis (20/11).

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merilis, penjualan Yamaha periode Januari-Oktober mencapai 2.099.578 unit. Total pasar Yamaha pada 2013 mencapai 2.495.796 unit.

Menurut Masykur pada November dan Desember pasar Yamaha akan menurun sekitar 5% dibandingkan dengan raihan Oktober yang mencapai 193.238 unit.

Dari raihan penjualan Yamaha pada periode Januari-Oktober, sebanyak 425.426 unit disumbangkan segmen  underbone atau bebek.

Sebanyak 474.509 unit disumbangkan segmen sport dan 1.199.643 unit disumbangkan segmen skuter matik (skutik).

Masykur menyebut, yang paling terdampak karena kenaikan harga bahan bakar adalah segmen entry level, macam Yamaha Mio.

Untuk mengurangi penurunan pasar, Masykur menyebut, pihaknya pada Desember akan meluncurkan produk baru yaitu, Blue Core. Produk tersebut merupakan skuter matik(skutik) yang diklaim lebih irit bahan bakar sekitar 30%-50% dari Mio series.

Chief Marketing Officer PT TVS Motor Company Indonesia Herry Budijanto Dragono menyebut, di awal pihaknya menargetkan penjualan hingga 28.000 unit sepeda motor. Target itu naik dari capaian penjualan pada 2013 yang mencapai 19.865 unit. Dengan adanya kenaikan harga bahan bakar menurutnya target terealistis tahun ini sekitar 25.000 unit.

“Kami merevisi target, karena sisa waktu penjualan tahun ini sekitar satu setengah bulan lagi. Yang paling realistis sekitar 25.000 unit,” ujar Herry.

Capaian penjualan pabrikan India tersebut pada periode Januari-Oktober baru mencapai 19.445 unit. Pada November dan Desember Herry yakin pihaknya akan mampu menjual sekitar 6.000 unit. Pasalnya TVS memiliki pesanan sepeda motor untuk beberapa instansi termasuk memenuhi permintaan ekspor.

Herry mengatakan, dengan adanya kenaikan harga bahan bakar pasar ekspor tidak lantas terpengaruh. Hingga Oktober ekspor TVS sudah mencapai 11.135 unit dari total ekspor sepeda motor nasional yang mencapai 32.073 unit. Herry pun mengamini dampak terbesar kenaikan harga bahan bakar akan menimpa segmen menengah ke bawah. Saat ini di pasar Indonesia TVS baru memasarkan produk menengah ke bawah.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya mengatakan pihaknya tidak terlalu khawatir dengan perkiraan penurunan pasar akibat kenaikan harga bahan bakar. Menurutnya pangsa pasar Honda akan ada di kisaran 62,5%-63% pada 2014.

Pada periode Januari-Oktober total penjualan AHM telah mencapai 4.253.838 unit atau setara 62.92% dari total pasar yang mencapai 6,760 juta unit. Pada 2013 pangsa pasar Honda mencapai 60,49% atau setara 4,7 juta dari total pasar 7,77 juta. Margono pun optimistis pasar Honda pada 2014 akan menembus angka 5 juta unit.

“Saya rasa dengan kenaikan bahan bakar pasar pada November dan Desember bisa turun di kisaran 5%-8%. Tapi market share kami akan naik, dan capaian kami pun akan aman disekitar 5 juta unit karena target awalnya 5 juta lebih,” ujar Margono.

Margono pun mengamini jika sepeda motor di segmen entry level akan menanggung dampak paling besar atas kenaikan harga bahan bakar. Dia mencontohkan entry level Honda adalah Revo di segmen bebek, Beat di segmen skutik, dan Verza di segmen sport.

Di sisi lain, General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya masih optimistis pihaknya mampu merealisasikan target penjualan yang dipatok sebesar 320.000 unit pada 2014. Target itu sebenarnya lebih rendah dari capaian pada 2013 yang mencapai 400.675 unit.

Untuk meraih target tersebut Suzuki pada tahun ini belum berencana menaikan harga jual sepeda motor agar pasar tetap bergairah. Untuk menarik minat konsumen, Suzuki akan meluncurkan dua produk baru yaitu Address di segmen skutik dan varian Satria baru di kategori bebek sport.

Selain itu, menurut Yohan pihaknya akan memberikan hadiah menarik bagi pembelian jenis tertentu. Akan tetapi dia belum bisa menyebut jenis sepeda motor dan hadiahnya. Untuk mmbantu meningkatkan daya beli, Suzuki pun  mempermudah pembayaran konsumen dengan diskon pada angsuran.

“Akan meluncurkan dua sepeda motor baru untuk mnarik pembeli. Selain itu kami memberikan diskon angsuran untuk membantu daya beli konsumen. Kami optimistis target tercapai, karena memang pasar pun belum bisa diketahui pasca kenaikan harga bahan bakar,” ucap Yohan.

Sebagai catatan, pelaku bisnis di awal memasang target lebih besar dari capaian tahun lalu karena optimisme AISI yang memperkirakan pasar pada 2014 mencapai 8 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini