Bisnis.com, JAKARTA - PT Fairfax Insurance Indonesia, perusahaan asuransi umum patungan antara Fairfax Financial Holdings Limited (Fairfax Financial) dengan PT Batavia Mitratama Insurance, berambisi untuk meningkatkan preminya hingga 105,6% menjadi Rp257 miliar pada tahun depan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Fairfax Indonesia berencana untuk melakukan ekspansi lini bisnis ke sektor asuransi kesehatan.
Pasalnya, PT Fairfax Asia Limited (Fairfax Asia), anak perusahaan dari Fairfax Financial Holdings Limited, merupakan salah satu pemimpin dalam pasar asuransi kesehatan dan kecelakaan.
“Ini yang mau kami ulangi. Fairfax Asia, terutama di Malaysia dan India, produk utama kami adalah asuransi kesehatan,” kata Presiden Direktur Fairfax Indonesia Arun Nanwani di Jakarta, seperti dikutip Bisnis,com, Minggu (30/11).
Kendati demikian, dirinya tidak ingin terburu-buru untuk mewujudkan targetnya tersebut karena pada tahun depan, pemerintah Indonesia bakal mewajibkan semua perusahaan untuk mendaftarkan pekerja ke Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berkaitan dengan aturan itu, Arun belum bersedia untuk membeberkan rencananya secara detil. Namun, pastinya, dirinya meyakinkan pihaknya sudah melakukan sejumlah kajian dan riset terkait rencananya untuk membidik pasar asuransi kesehatan di Indonesia.
“Kami sudah mempersiapkan tim dari Malaysia untuk mengkaji target tersebut. Fairfax tidak akan asal-asalan dalam menggarap sektor itu karena tingkat klaim asuransi kesehatan tergolong lebih tinggi dibandingkan lainnya,” tambahnya.
Fairfax Indonesia menargetkan mampu mendulang premi bruto mencapai Rp125 miliar pada tahun. Hingga 25 November 2014, Fairfax Indonesia mencatat premi bruto senilai Rp102 miliar.
Sementara itu, kontribusi premi tertinggi masih disumbang oleh kendaraan bermotor, diikuti dengan properti, marine cargo, dan pengangkutan darat.
Setelah resmi mengakuisi sekitar 80% saham dari Batavia Insurance dan beralih nama menjadi Fairfax Indonesia pada 1 Juni tahun ini, Fairfax Financial menyuntikkan modal disetor perusahaan sebesar Rp250 miliar.
Menurut Ivan Sanjaya, Direktur Fairfax Indonesia, penyuntikan modal itu merupakan salah satu bukti bahwa Fairfax Financial berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia.
“Dengan penambahan modal, kami ingin dikenal sebagai perusahaan asuransi umum kerugian terpilih di Indonesia,” ucap Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel