Hindari Software Bajakan, UGM Gunakan Microsoft Office 365 untuk 6.000 Mahasiswa

Bisnis.com,04 Des 2014, 20:31 WIB
Penulis: Samdysara Saragih
UGM berlangganan Microsoft Office 365 untuk 6.000 mahasiswanya. /

Bisnis.com, JAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, tampaknya tidak ingin sivitas akademiknya terjebak dengan software bajakan. Untuk itu, kampus terbesar di Kota Gudeg pun berlangganan Microsoft Office 365 untuk 6.000 mahasiswanya.

Jumlah tersebut baru tahap awal. Ke depan, UGM akan menambahkan pengadaannya hingga dipakai 60.000 mahasiswa dan 6.000 tenaga pengajar dan staf akademik.

Produk yang dilanggan UGM adalah Office 365 for Education sehingga para pemakainya dapat menikmati layanan level enterprise dari software berbasis komputasi awan Microsoft itu.

Rektor UGM Dwikorita Karnawati meyakini pengadaan Office 365 akan mempercepat langkah UGM untuk menjadi universitas kelas dunia yang inovatif.

“Dengan dukungan teknologi Microsoft, kami yakin proses belajar-mengajar dapat semakin modern dan produktif,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (4/12/2014).

Sementara itu, Kepala Pusat Sistem Informasi UGM Widyawan mengungkapkan adopsi software cloud tersebut telah dimulai sejak Desember 2013 dan menghasilkan integrasi Office 365 dengan portal e-learning eLisa—yang hasilnya dinamakan eLisa 365. Para mahasiswa dan dosen, jelas Widyawan, dapat mengakses seluruh fitur Office 365 melalui akun e-mail akademik.

“Mereka pun dapat semakin mudah membuat komunitas kuliah, diskusi, dan kuis secara online. Selain itu dosen juga bisa unggah bahan kuliah dan mengumumkan nilai,” tambahnya.  

Microsotf sendiri berujar kerja sama dengan UGM merupakan wujud komitmen raksasa perangkat lunak tersebut untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

“Kami berharap sivitas akademik UGM bisa menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tengah dunia yang semakin mobile dan dinamis,” kata Kertapradana Subagus, Direktur Sektor Publik Microsoft Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini