Simak, Pemerintah Lelang Ulang Proyek Rp2,5 Triliun Ini

Bisnis.com,05 Des 2014, 01:52 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Untuk seksi IIA dari 11 kilometer, tanahnya sudah bebas di atas 75%. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menawarkan ulang pembangunan seksi 2A Tol Cisumdawu di Jawa Barat yang dibiayai dengan pinjaman China sebesar Rp2,5 triliun.

Adriananda, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Direktorat Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjelaskan penawaran ulang tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikarenakan jumlah peserta yang memenuhi kualifikasi tidak memenuhi persyaratan.

Calon kontraktor dari China sudah lulus, namun sesuai aturan mereka [kontraktor China] diwajibkan menggandeng kontraktor lokal, kontraktor lokal ini yang setelah kita evaluasi ternyata tidak memiliki cukup kemampuan untuk melaksanakan proyek, sehingga proyek ditawarkan ulang, jelas Adri di Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Tol Cisumdawu didesain untuk memudahkan akses menuju Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati. Pemerintah Jawa Barat menjanjikan seluruh jalan tol sepanjang 58,5 kilometer ini dapat tuntas dan operasional pada 2017.

Tol ini dibagi menjadi enam seksi, yakni CileunyiTanjungsari (9,80 kilometer), Tanjungsari Sumedang (17,51 kilometer), Sumedang-Cimalaka (3,73 kilometer), Cimalaka-Legok (6,96 kilometer), Legok-Ujungjaya (16,35 kilometer), dan Ujungjaya-Kertajati (4 kilometer).

Pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pinjaman dari China memberikan dukungan dengan membangun sebagian konstruksi.

Bagian pemerintah pusat ini pada seksi IIA dan IIB. Seksi ini merupakan pekerjaan paling berat karena harus membangun terowongan pada Cadas Pangeran sepanjang 1 kilometer.

Sejak proyek digulirkan pada 2011 fisiknya baru berjalan 20% untuk seksi 2B, dan baru dilakukan prakualifikasi ulang ulang pada seksi 2A. Sedangkan pembebasan tanah masih dibawah 30% secara keseluruhan.

Untuk seksi IIA dari 11 kilometer, tanahnya sudah bebas di atas 75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini