Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menerbitkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) guna menambah referensi bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk memahami kondisi, tantangan risiko, dan langkah yang harus diambil.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan BI sebagai otoritas makroprudensial, tetap mencermati setiap perkembangan di sistem keuangan.
"BI akan mengambil kebijakan yang pre-emptive untuk memastikan tetap terpeliharanya stabilitas sistem keuangan," ungkapnya, Rabu (10/12/2014).
Selain itu, guna mengantisipasi dan memitigasi risiko sistemik serta transmisi dari risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar, Agus mengungkapkan Bank Indonesia akan melakukan asesmen dan surveillance terhadap sistem keuangan secara menyeluruh.
Dalam kajian yang diterbitkan BI ada pula terkait uji ketahanan perbankan dan sistem keuangan juga dilakukan melalui stress test terhadap risiko-risiko utama yaitu risiko kredit dan risiko pasar.
Buku KSK ini terdiri dari 5 bab utama, yakni kondisi stabilitas sitem keuangan, pasar keuangan, rumah tangga dan korporasi, perbankan dan industri keuangan non bank (IKNB) serta penguatan infrastruktur sistem keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel