WTON Dirikan Dua Pabrik Baru, Amankan Material Alam

Bisnis.com,13 Des 2014, 00:28 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Ilustrasi

Bisnis.com, BOGOR -- Perusahaan beton cetak PT Wijaya Karya Beton Tbk menargetkan memulai konstruksi pabrik batu split di Lampung dan Palu pada triwulan pertama 2015. Pabrik baru ini diperkirakan menyediakan bahan baku bagi perusahaan hingga 30 tahun ke depan.

Puji Haryadi, Sekretaris Wika Beton menjelaskan perusahaannya merogoh Rp140 miliar untuk mengakuisisi lahan bahan baku beton ini. Dia menjelaskan perusahaan akan merogoh tambahan dalam jumlah yang sama untuk membangun pabrik pemecah batu.

"Keputusan perusahaan masuk ke penguasaan material alam dikarenakan harga selama ini dikendalikan pemasok," jelas Puji di Bogor kepada Bisnis, Jumat (12/12/2014).

Menurut dia, pembangunan pabrik batu split di luar Jawa ini akan melengkapi kekuatan perusahaan, pasalnya saat ini Wika Beton juga tengah membangun pabrik batu split di Bogor.

"Progres pabrik sudah 80% dengan investasi sebesar Rp200 miliar," jelas Puji.

Pabrik batu split di tiga lokasi ini menurut Puji akan menjadi kekuatan bagi Wika Beton. Pabrik batu alam ini akan mensuplai kepada sembilan pabrik beton cetak yang dimiliki Wika Beton dan tiga anak usahanya.

"Kapasitas kita sudah terpakai 85%," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan perusahaan juga akan melakukan pematangan lahan pabrik di Kalimantan Timur. Perseroan akan memulai pembangunan pabrik beton pracetak di Kaltim dengan investasi mencapai Rp250 miliar.

Pembangunan pabrik baru tersebut ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 ton/tahun. Kemudian, kapasitas akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan betonprecastdi Kawasan Indonesia Timur.

Emiten berkode saham WTON tersebut telah meraup kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun dengancarry oversebesar Rp1,6 triliun. Ditargetkan sepanjang tahun ini perseroan meraih kontrak baru Rp3,01 triliun. "Target laba kita Rp313 miliar," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini