ISIS: PBNU Ungkap Sudah Ribuan Pemuda Indonesia Direkrut

Bisnis.com,15 Des 2014, 20:13 WIB
Penulis: Ismail Fahmi
Pasukan ISIS sedang berbaris. PBNU Ungkap Sudah Ribuan Pemuda Indonesia Direkrut

Kabar24, JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut ribuan pemuda Indonesia telah direkrut oleh Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

"Jumlahnya sudah ribuan, namun yang berangkat baru 300-an," ujar Said Aqil dalam peluncuran situs desa di Jakarta, Senin (15/12/2014)

Dia menjelaskan ISIS menarik bagi pemuda yang tidak punya pekerjaan dan miskin, karena diimingi-imingi gaji yang besar.

"ISIS itu bukan pejuang melainkan peluang," tegas Said Aqil seperti dikutip Antara.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu menjaga pemuda di pedesaan dari bahaya radikalisme.

"Saya memberi penghargaan terhadap ide pak menteri mengenai internet desa ini. Kita mendorong agar desa lebih bermartabat. Lagi pula berbicara desa sama halnya dengan berbicara NU," terangnya..

Ia menjelaskan NU ada di setiap pelosok Tanah Air. Namun, kata Said Aqil, organisasi itu tidak sombong. "NU mempelopori sikap Islam yang moderat".

Menurut dia, penting bagi umat Islam di Tanah Air untuk terlebih dahulu membela negaranya dibandingkan Islam.

"Membela Islam, memangnya masjid, madrasah dibangun di mana? Oleh karena itu, penting membela Tanah Air terlebih dahulu," paparnya.

Ia menyayangkan jika pemuda mentransfer semangat jihad dari Timur Tengah, tapi tidak cinta pada negaranya sendiri. "Jadi penting membela Tanah Air dahulu, baru agama."

Bisnis.com, memberitakan  Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, mengatakan  Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tak bisa berkembang di Indonesia.

"Sepanjang masyarakat bisa mengedapankan soliditasnya, dan pemerintah tidak menjadikan umat atau masyarakat sebagai target, maka ISIS tidak berkembang di Indonesia,"  ujarnya.

Meski demikian, dia meminta pemerintah dan masyarakat berhati-hati,  serta mewaspadai masuknya ISIS ke Indonesia. Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat untuk mengantisipasi munculnya ISIS di Indonesia, misalnya melakukan komunikasi dengan ormas Islam, partai Islam guna membangun pemahaman yang utuh, bukan hanya pemahaman khusus ISIS.

"Kita harus waspadai ISIS di Indonesia tapi tidak boleh menciptakan isu teroris baru menggantikan Al Qaeda, sehingga kita disibukkan oleh pekerjaan rumah yang dilakukan oleh orang lain," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini