Impor Bahan Pendukung Capai US$700 juta

Bisnis.com,15 Des 2014, 19:12 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA— Kalangan industri mebel mendesak pemerintah mendukung pengembangan industri komponen mebel dan kerajinan yang saat ini komponen impornya sebesar 35% atau US$700 juta guna menghadirkan kemandirian industri tersebut.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (Amkri) Abdul Sobur mengatakan capaian kinerja mebel sebesar US$2 miliar pada tahun ini, harus terbuang 35% atau sekitar US$700 juta untuk membayar komponen yang didatangkan dari impor.

“Pemerintah wajib memikirkan pengembangan industri komponen yang berkualitas dan berdaya saing, sayang sekali jika angka sebesar itu [US$700 juta] digunakan untuk membayar komponen impor. Kalau industri tersebut hadir, bayangkan nilai tambahnya,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (15/12).

Komponen penunjang produksi yang diimpor, misalnya cat (finishing), bahan kulit (permukaan sofa), engsel, abrasif (penghalus), kayu khusus (oak,pinus) dan lainnya tidak mampu dihadirkan dari dalam negeri akibat minimnya daya saing maupun ketidakmampuan untuk diproduksi.

Menurutnya, dengan mayoritas industri kecil menengah (IKM) mebel dan kerajinan sebanyak 75% akan semakin tersiksa dengan pemenuhan bahan pendukung untuk produksinya. Mengingat pembayar dilakukan dengan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat yang terus menanjak nilai tukarnya.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini