Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim telah melakukan kegiatan pendidikan keuangan kepada sejumlah anggota masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, di 24 kota dan 4 negara sepanjang 2014.
Menurut OJK, pihaknya telah menggalang partisipasi dengan 1.195 ibu rumah tangga, 1.146 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, 2.910 pelajar atau mahasiswa serta guru, 1.588 tenaga kerja Indonesia di luar negeri dan 4.577 masyarakat umum.
Salah satu upaya regulator dalam meningkatkan literasi keuangan di masyarakat adalah melalui peluncuran Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) pada 19 November 2013 yang terdiri dari tiga pilar, termasuk pendidikan dan kampanye nasional literasi keuangan.
“Dalam pelaksanaan program kerja SNLKI dimaksud, setiap tahun telah ditentukan prioritas utama dari kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program literasi dan edukasi. Adapun target yang disasar pada tahun 2014 adalah ibu rumah tangga dan UMKM,” tulis regulator dalam siaran persnya, Senin (15/12/2014).
Hasil survei secara umum yang pernah dibuat OJK menunjukan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8% dengan tingkat inklusi sebesar 59,7%. Adapun indeks literasi masyarakat golongan C,D, dan E (masyarakat berpenghasilan rendah (low income) adalah sebesar 18,71%.
Hasil survei juga menunjukan bahwa jumlah anggota masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan dinilai masih relatif rendah sehingga masih terdapat potensi yang tinggi untuk meningkatkan penggunaan produk dan jasa keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel