RUPIAH ANJLOK: Pemerintah Akan Ambil Langkah Antisipasi Seperti 2013

Bisnis.com,16 Des 2014, 15:07 WIB
Penulis: Destyananda Helen
Nilai tukar rupiah terus turun. Pemerintah akan ambil langkah antisipatif seperti pada 2013/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah bakal mengambil langkah antisipasi seperti yang pernah dilakukan pada 2013 untuk menghadapi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus merosot.

Langkah tersebut akan dilakukan melalui koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui situasi melemahnya nilai rupiah ini serupa dengan kondisi pada pertengahan 2013 ketika isu tapering The Fed menguak.

“Nanti kami siapkan sepeti mengantisipasi [kondisi pada] 2013 kemarin,” ujarnya usai Lokakarya Pembiayaan Sektor Produktif dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Bambang menambahkan  pihaknya mencermati menurunnya nilai tukar rupiah tersebut juga merupakan imbas dari terjerembapnya mata uang Rusia.

“Kemarin Rusia menaikan policy rate-nya tinggi sekali dan ini pasti akan mempengaruhi pergerakan uang di dunia. Ini yang kami mau koordinasikan dengan BI dan OJK untuk memastikan bahwa kami bisa mengatasi kondisi yang sifatnya datang dari global,” jelasnya..

Namun, dia menegaskan opsi untuk menaikan suku bunga acuan menghadapi pelemahan rupiah ini akan tetap menjadi keputusan BI.

“Itu tidak bisa pemerintah yang drive, tapi kami ingin melihat rupiah bisa menjaga fundamentalnya pada kondisi seperti ini,” tegas Menkeu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot pada perdagangan Selasa pagi (16/12/2014). Dari data yang dilansir Bloomberg, rupiah terdepresiasi sekitar 1,4% menjadi Rp12.893 per dolar AS dari penutupan kemarin di kisaran Rp12.713.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini